Manganese

Apa manfaat dari makanan-makanan yang banyak mengandung gizi manganese untuk anda?

  • Membantu tubuh memanfaatkan beberapa gizi kunci misalnya biotin, thiamin, ascorbic acid, dan choline
  • Memjaga tulang agar tetap sehat dan kuat
  • Membantu tubuh mensintesa asam lemak dan kolesterol
  • Menjaga level gula darah agar tetap normal
  • Menjaga fungsi kelenjar thyroid agar berfungsi optimal
  • Menjaga kesehatan syaraf-syaraf
  • Melindungi cell-cell dari kerusakan radikal bebas

Kejadian apa saja yang bisa mengindikasikan suatu kebutuhan untuk memperbanyak asupan makanan yang tinggi kandungan gizi manganese?

  • Mual
  • Muntah
  • Toleransi glucose yang memburuk (peningkatan level gula darah)
  • Ruam pada kulit
  • Kehilangan warna rambut
  • Kehilangan tulang yang berlebihan
  • Level kolesterol menurun
  • Pusing-pusing
  • Kehilangan pendengaran
  • Gangguan-gangguan pada sistem reproduksi

Sumber-sumber yang sempurna untuk manganese antara lain mustard greens, kale, chard, raspberries, pineapple, strawberries, romaine lettuce, collard greens, bayam, bawang putih, summer squash, grapes, turnip greens, eggplant, brown rice, blackstrap molasses, maple syrup, cloves, kayu manis, thyme, black pepper, dan kunyit.

Apa itu Manganese?

Manganese, suatu trace mineral yang berpartisipasi di banyak sistem enzim di dalam tubuh, itu pertama kali dianggap sebagai gizi essensial pada tahun 1931.

Para peneliti menemukan bahwa hewan-hewan percobaan yang diberi makan suatu fad diet yang kurang dalam manganese itu menujukkan pertumbuhan yang terhambat dan sistem reproduksi yang menurun.

Manganese itu banyak di temukan di alam, tapi hanya muncul dalam jumlah peninggalan di jaringan-jaringan tubuh manusia. Tubuh manusia itu mengandung 15-20 miligram manganese, yang sebagian besar berlokasi di dalam tulang, dengan sisanya berada di ginjal, liver, pakreas, kelenjar-kelenjar pituitary dan kelenjar-kelenjar adrenal.

Apa Saja Fungsi Manganese?

Di dalam tubuh manusia, manganese berfungsi sebagai suatu enzim aktivator dan sebagai suatu komponen dari metalloenzymes (suatu enzim yang mengandung satu ion logam di dalam strukturnya).

Enzim Aktivator

Manganese mengaktifkan enzim-enzim yang bertanggung jawab untuk memanfaatkan beberapa gizi kunci termasuk biotin, thiamin, ascorbic acid, dan choline.

Manganese adalah suatu kalatisator di dalam sintesa dari asam-asam lemak dan kolesterol, memfasilitasi metabolisme protein dan karbohidrat, dan mungkin juga berpartisipasi dalam produksi hormon-hormon sex dan menjaga kesehatan reproduksi.

Selain itu, manganese mengaktifkan enzim-enzim yang dikenal sebagai glycolsyltranserferases dan xylosyltransferases, yang penting dalam pembentukan tulang. Juga telah diteorikan bahwa manganese itu terlibat dalam produksi dari hormon thyroid yang dikenal sebagai thyroxine dan dalam menjaga kesehatan jaringan syaraf.

Suatu Komponen dari Metalloenzymes

Manganese memiliki fungsi-fungsi tambahan sebagai suatu unsur pokok dari metalloenzymes berikut ini:

  • Arginase, enzim di dalam liver yang bertanggung jawab untuk memproduksi urea, yaitu suatu komponen dari urine
  • Glutamine synthetase, suatu enzim yang terlibat di dalam sintesa glutamine
  • Phosphoenolpyruvate decarboxylase, suatu enzim yang berpartisipasi dalam metabolisme gula darah
  • Manganese-dependent superoxide dismutase, suatu enzim dengan aktivitas antioxidant yang melindungi jaringan dari efek-efek radikal bebas yang merusak. Enzim ini ditemukan secara eksklusif di dalam mitochondria (tempat-tempat penghasil energi berbasis oksigen di dalam sebagian besar cell kita).

Apa Saja Gejala dari Kekurangan Manganese?

Karena manganese memainkan suatu peran dalam berbagai sistem enzim, maka kekurangan asupan manganese bisa berdampak pada banyak pemrosesan fisiologis.

Pada hewan-hewan percobaan, kekurangan manganese menyebabkan terhambatnya pertumbuhan, ketidak normalan skeletal, dan cacat-cacat di dalam metabolisme karbohidrat dan lemak.

Selain itu, keturunan dari hewan-hewan percobaan yang diberi makan dengan diet-diet yang kekurangan manganese itu mengembangkan ataxia, suatu gangguan pergerakan yang dicirikan dengan kurangnya koordinasi dan keseimbangan otot.

Kondisi tersebut menyebabkan terhambatnya perkembangan otoliths, yaitu struktur-struktur di telinga bagian dalam yang bertanggung jawab untuk equilibrium (keseimbangan.)

Pada manusia, kekurangan manganese itu berhubungan dengan mual, muntah, dan toleransi yang buruk terhadap glucosa (level gula darah tinggi), ruam pada kulit, kehilangan warna pada rambut, kehilangan tulang yang berlebihan, level kolesterol rendah, pusing-pusing, hilang pendengaran, dan terganggunya sistem reproduksi.

Kekurangan manganese yang parah pada bayi bisa menyebabkan kelumpuhan, kebingungan, kebutaan, dan tuli.

Namun, penting untuk menekankan bahwa kekurangan manganese itu sangat jarang terjadi pada manusia, dan biasanya tidak terjadi keculai manganese sama sekali di hilangkan dari diet.

Selain itu, telah disarankan bahwa magnesium itu adalah pengganti untuk manganese di dalam sistem enzim tertentu jika manganese itu kurang, sehingga mengijinkan tubuh untuk tetap bisa berfungsi normal meski mengalami kekurangan manganese.

Apa Saja Gejala dari Keracunan Manganese?

Sebagian besar kasus dari keracunan manganese itu terlihat pada para pekerja industrial yang terpapar ke debu manganese. Para pekerja ini mengalami gangguan-gangguan pada sistem syaraf yang mirip dengan Parkinson's disease.

Meski gejala-gejala dari keracunan manganese itu biasanya tidak tampak bahkan pada level-level yang tinggi dari asupan diet, tapi dalam kasus-kasus yang parah dari orang-orang yang mengonsumsi manganese secara berlebihan, bisa mengembangkan suatu sindrom yang disebut "manganese madness," yang dicirikan dengan halusinasi, perilaku bengis, dan mudah tersinggung.

Konsumsi manganese yang berlebihan itu juga berhubungan dengan impotensi. Keracunan manganese itu kemungkinan besar akan terjadi pada orang-orang yang menderita penyakit liver kronis, karena liver memainkan suatu peranan penting dalam membuang manganese yang berlebih dari dalam tubuh.

Di tahun 2000, Institute of Medicine di National Academy of Sciences menetapkan Tolerable Upper Intake Levels (UL) berikut ini untuk manganese:

  • Bayi: belum ditetapkan (supplement manganese seharusnya tidak boleh diberikan)
  • 1-3 tahun: 2 miligram
  • 4-8 tahun: 3 miligram
  • 9-13 tahun: 6 miligram
  • 14-18 tahun, termasuk wanita hamil dan menyusui: 9 miligram
  • Lebih dari 19 tahun, termasuk wanita hamil dan menyusui: 11 miligram

Apa Dampak dari Pengolahan, Penyimpanan, atau Pemrosesan Terhadap Manganese?

Jumlah-jumlah manganese yang signifikan bisa jadi hilang di dalam makanan yang diproses, terutama pada whole grain yang digiling untuk membuat tepung, dan pada buncis yang dimasak.

Tiga setengah ons navy beans mentah, misalnya, dimulai dengan sekitar 1 gram manganese. Jumlah ini turun sebanyak 60% menjadi 0,4 miligram setelah dimasak.

Faktor Apa Saja yang Berkontribusi Terhadap Suatu Kekurangan Manganese?

Asupan diet yang buruk dari manganese tampak menjadi penyebab paling umum dari kekurangan manganese. Namun, faktor-faktor lain bisa berkontribusi pada suatu kebutuhan untuk memperbanyak manganese.

Sama seperti zinc, manganese itu adalah suatu mineral yang bisa dikeluarkan dalam jumlah yang signifikan melalui keringat, dan orang-orang yang melewati periode-periode berkeringat secara berlebihan itu mungkin lebih beresiko untuk kekurangan manganese.

Pembentukan yang benar dari empedu di dalam liver, dan sirkuasi yang benar dari empedu ke seluruh tubuh itu juga dibutuhkan untuk mentranspor manganese. Sehingga, orang-orang yang memiliki penyakit liver kronis atau gangguan-gangguan pada kantung empedu mungkin membutuhkan asupan manganese yang lebih banyak.

Bagaimana Gizi Lain Berinteraksi Dengan Manganese?

Dosis manganese yang tinggi mungkin menghambat penyerapan zat besi, copper, dan zinc. Sedangkan asupan magnesium, kalsium, fosfor, zat besi, copper dan zinc yang tinggi mungkin menghambat penyerapan manganese.

Penyakit Apa Saja yang Membutuhkan Penekanan Khusus pada Manganese?

Manganese mungkin memainkan suatu peran dalam pencegahan dan atau pengobatan dari penyakit-penyakit berikut ini:

  • Alergi
  • Asthma
  • Diabetes
  • Epilepsy
  • Penyakit jantung
  • Learning disabilities
  • Multiple sclerosis
  • Myasthenia gravis
  • Osteoporosis
  • Premenstrual syndrome (PMS)
  • Rheumatoid arthritis
  • Schizophrenics
  • Sprains and strains

Makanan Apa Saja yang Menyediakan Manganese?

Sumber-sumber makanan yang sempurna untuk manganese antara lain mustard greens, kale, chard, raspberries, pineapple, strawberries, romaine lettuce, collard greens, spinach, garlic, summer squash, grapes, turnip greens, eggplant, brown rice, blackstrap molasses, maple syrup, cloves, kayu manis, thyme, black pepper, dan kunyir.

Sumber-sumber yang sangat bagus untuk manganese antara lain leeks, tofu, broccoli, beets, cranberries, whole wheat, dan tempe.

Sumber-sumber yang bagus untuk manganese antara lain timun, kacang tanah, peppermint, millet, barley, figs, pisang, buah kiwi, wortel, cashews, bell peppers, dan bawang.

Apa Saja Rekomendasi Kesehatan Publik Saat ini untuk Manganese?

Level-level Adequate Intake (AI) untuk manganese, yang ditetapkan tahun 2000 oleh Institute of Medicine di National Academy of Sciences, adalah sebagai berikut:

  • 0-6 bulan: 3 microgram
  • 7-12 bulan: 600 microgram
  • 1-3 tahun: 1.2 miligram
  • 4-8 tahun: 1.5 miligram
  • Anak laki-laki 9-13 tahun: 1.9 miligram
  • Anak laki-laki 14-18 tahun: 2.2 miligram
  • Anak perempuan 9-13 tahun: 1.6 miligram
  • Anak perempuan 14-18 tahun: 1.6 miligram
  • Pria 19-70 tahun: 2.3 miligram
  • Pria keatas 70 tahun: 2.3 miligram
  • Wanita 19-70 tahun: 1.8 miligram
  • Wanita keatas 70 tahun: 1.8 miligram
  • Wanita hamil 14-50 tahun: 2 miligram
  • Wanita menyusui 14-50 tahun: 2 miligram