Biotin
Apa manfaat dari makanan-makanan yang banyak mengandung gizi biotin untuk anda?
- Mendukung kesehatan kulit melalui produksi lemak yang tepat
- Membantu tubuh untuk mengefisienkan pemanfaatan gula
- Menjaga suatu cadangan energi di dalam cell-cell syaraf
Kejadian dan faktor gaya hidup apa saja yang bisa mengindikasikan suatu kebutuhan untuk memperbanyak asupan makanan yang tinggi kandungan gizi biotin?
- Masalah-masalah yang berhubungan dengan kulit, termasuk cradle cap pada bayi
- Rambut rontok
- Kram-kram otot
- Berkurangnya kelenturan atau koordinasi otot
Swiss chard adalah suatu sumber yang bagus untuk biotin.
Apa itu Biotin?
Sebagai salah satu yang kurang dikenal dari vitamin-vitamin B, biotin itu awalnya di sebut sebagai "vitamin H."
Biotin ditemukan pada penelitian di akhir 1930 dan di awal 1940 saat anak-anak ayam yang diberi makan diet-diet yang tinggi dalam putih telur secara konsisten mengembangkan ruam kulit dan kehilangan rambut di sekitar mata mereka.
Saat kuning telur ditambahkan ke dalam diet anak-anak ayam, gejala-gejala tersebut menghilang.
Saat ini kita tahu alasannya. Para peneliti telah mengidentifikasi suatu zat di dalam putih telur—suatu molekul yang mengandung gula dan protein (glycoprotein) yang disebut avidin—yang bisa mengikatkan diri dengan biotin dan mencegah penyerapannya.
Para peneliti makanan juga mengidentifikasi kuning telur sebagai salah satu dari sumber-sumber biotin yang paling padat di dalam diet.
Apa Saja Fungsi Biotin?
Memproduksi Energi
Biotin itu terlibat dalam metabolisme gula dan lemak. Dalam metabolisme gula, biotin membantu menggerakkan gula dari tahap-tahap awal pemrosesannya ke energi kimiawi yang siap untuk digunakan.
Untuk alasan tersebut, kram-kram dan nyeri otot yang berhubungan dengan gerakan fisik, yang mungkin disebabkan oleh ketidak mampuan tubuh untuk memanfaatkan gula sebagai bahan bakar secara efisien, mungkin menjadi tanda dari kekurangan biotin.
Sedangkan peranan biotin di dalam metabolisme lemak itu di diskusikan dibawah ini.
Sintesa Lemak (Asam Lemak)
Banyak gejala klasik dari kekurangan biotin itu melibatkan masalah-masalah yang berhubungan dengan kulit, dan peranan biotin dalam sintesa lemak itu seringkali disebut sebagai suatu alasan untuk hubungan antara biotin dengan kulit ini.
Biotin itu dibutuhkan untuk fungsi dari suatu enzim di dalam tubuh yang disebut acetyl Co-A carboxylase. Enzim-enzim ini menyatukan bahan-bahan dasar untuk memproduksi lemak di dalam tubuh.
Produksi lemak itu sangat penting bagi semua cell di dalam tubuh karena selaput-selaput cell harus mengandung komponen lemak yang tepat agar bisa berfungsi dengan benar.
Produksi lemak itu terutama kritis bagi cell-cell kulit karena mereka mati dan harus segera digantikan dengan sangat cepat, dan juga karena cell-cell tersebut melakukan kontak dengan lingkungan luar, dan harus bertindak sebagai suatu penghalang selektif.
Saat komponen-komponen lemak cellular tidak bisa diproduksi dengan benar akibat kekurangan biotin, maka cell-cell kulit itu adalah cell-cell pertama yang akan mengalami berbagai gangguan.
Pada bayi, gejala-gejala yang paling umum dari kekurangan biotin itu adalah cradle cap - suatu dermatitis (kondisi kulit) dimana potongan-potongan kecil keras berwarna kekuningan/keputihan muncul di sekitar kulit kepala bayi, kepala, alis mata dan kulit dibelakang telinga.
Pada orang dewasa, kondisi-kondisi kulit yang serupa itu disebut seborrheic dermatitis, meski itu bisa terjadi dibanyak lokasi pada kulit.
Mendukung Aktivitas Sistem Syaraf
Karena glucose dan lemak itu digunakan untuk energi di dalam sistem syaraf, biotin juga berfungsi sebagai suatu vitamin pendukung dalam bidang ini. Berbagai gejala yang berhubungan dengan syaraf telah di hubungkan dengan kekurangan biotin.
Gejala-gejala tersebut antara lain seizures, berkurangnya koordinasi otot (ataxia), dan berkurangnya kelenturan otot (hypotonia).
Apa Saja Gejala dari Kekurangan Biotin?
Masalah-masalah yang berhubungan dengan kulit, termasuk cradle cap pada bayi dan seborrheic dermatitis pada orang dewasa, itu adalah gejala paling umum yang berhubungan dengan kekurangan biotin. Kerontokan rambut juga bisa menjadi gejala dari kekurangan biotin.
Gangguan-gangguan yang berhubungan dengan sistem syaraf adalah gejala paling umum kedua yang berhubungan dengan kekurangan biotin, termasuk seizures, berkurangnya koordinasi otot (ataxia), dan berkurangnya kelenturan otot (hypotonia).
Kram-kram dan nyeri otot yang berhubungan dengan gerakan fisik bisa menjadi suatu gejala dari kekurangan biotin, yang merefleksikan ketidak mampuan tubuh untuk memanfaatkan gula sebagai bahan bakar secara efisien.
Apa Saja Gejala dari Keracunan Biotin?
Laporan-laporan mengenai keracunan biotin itu belum pernah muncul kepermukaan dalam literatur penelitian, meski menggunakan biotin untuk periode waktu yang diperpanjang dalam dosis setinggi 60 miligram per hari.
Untuk alasan ini, dalam rekomendasi-rekomendasinya di tahun 1998 untuk asupan vitamin-vitamin B-komplek, Institute of Medicine di National Academy of Sciences memilih untuk tidak menetapkan suatu tolerable upper limit (UL) untuk asupan biotin.
Apa Dampak dari Pengolahan, Penyimpanan, atau Pemrosesan Terhadap Biotin?
Biotin itu relatif stabil saat di ekspose ke panas, cahaya, dan oksigen. Namun, kondisi-kondisi yang sangat asam, bisa mengubah vitamin ini.
Pada telur mentah, biotin itu biasanya terikat dengan suatu protein-gula (glycoprotein yang disebut avidin), dan tidak bisa diserap ke dalam tubuh kecuali telur itu dimasak, sehingga biotin bisa terpisah dari protein avidin.
Faktor Apa Saja yang Berkontribusi Terhadap Suatu Kekurangan Biotin?
Selain kurang dalam makanan-makanan yang mengandung biotin di dalam diet, kekurangan asupan pantothenic acid (vitamin B5) juga bisa berkontribusi pada suatu kekurangan biotin fungsional karena B5 bekerja sama dengan biotin di banyak situasi metabolic.
Gangguan-gangguan usus seharusnya juga dipertimbangkan sebagai suatu kemungkinan dari kekurangan biotin. Hubungan antara biotin dan gangguan-gangguan usus itu berpusat pada peranan dari bakteri-bakteri usus.
Dibawah kondisi yang tepat, bakteri di dalam usus besar bisa memproduksi biotin. Saat gangguan-gangguan usus menciptakan ketidak seimbangan bakteri, tubuh jadi kehabisan sumber-sumber biotin alternatif ini.
Konsumsi dari putih telur juga bisa berkontribusi pada kekurangan biotin karena avidin, suatu zat glycoprotein di dalam putih telur, bisa mengikatkan diri ke biotin dan mencegah penyerapannya. Memasak putih telur akan memutuskan ikatan biotin ini oleh avidin.
Selain itu, sebanyak 50% dari wanita hamil itu mungkin kekurangan biotin, suatu defisiensi yang mungkin meningkatkan resiko dari birth defects. Penelitian awal menemukan bukti laboratorium mengenai kekurangan biotin pada tahap-tahap awal (tiga bulan pertama) dan akhir (tiga bulan ketiga) dari kehamilan.
Bagaimana Gizi Lain Berinteraksi Dengan Biotin?
Banyak reaksi kimia di dalam tubuh yang membutuhkan biotin itu juga membutuhkan pantothenic acid (vitamin B5).
Penyakit Apa Saja yang Membutuhkan Penekanan Khusus pada Biotin?
Biotin mungkin memainkan suatu peranan dalam pencegahan dan atau pengobatan penyakit-penyakit berikut ini:
- Kerontokan rambut (alopecia)
- Ketidak seimbangan usus, termasuk inflammatory bowel syndrome, irritable bowel syndrome, Crohn's disease, ulcerative colitis, dan diare kronis
- Kondisi-kondisi yang berhubungan dengan neuromuscular termasuk seizures, ataxias (gerakan-gerakan yang dicirikan dengan kurangnya koordinasi otot), dan hypotonias (postur dan gerakan, yang dicirikan dengan kurangnya kelenturan otot)
- Kondisi-kondisi kulit, termasuk cradle cap pada bayi dan seborrheic dermatitis pada orang dewasa
- Kehamilan, karena dengan membesarkan janin, ada suatu peningkatan tuntutan akan gizi-gizi yang ditempatkan pada ibu-ibu hamil
Makanan Apa Saja yang Menyediakan Biotin?
Swiss chard adalah suatu sumber yang bagus untuk biotin.
Apa Saja Rekomendasi Kesehatan Publik Saat ini untuk Biotin?
Level-level Adequate Intake (AI) untuk biotin, yang ditetapkan tahun 1998 oleh Institute of Medicine di National Academy of Sciences, adalah sebagai berikut:
- 0-6 bulan: 5 microgram
- 6-12 bulan: 6 microgram
- 1-3 tahun: 8 microgram
- 4-8 tahun: 12 microgram
- Pria 9-13 tahun: 20 microgram
- Pria 14-18 tahun: 25 microgram
- Pria 19 tahun and older: 30 microgram
- Wanita 9-13 tahun: 20 microgram
- Wanita 14-18 tahun: 25 microgram
- Wanita 19 tahun keatas: 30 microgram
- Wanita hamil semua usia: 30 microgram
- Wanita menyusui semua usia: 35 microgram