Supplement

Di Amerika, supplement itu di definisikan oleh 1994 Dietary Supplement Health and Education Act sebagai produk-produk yang tidak digunakan secara eksklusif sebagai makanan, melainkan diniatkan untuk dikonsumsi sebagai tambahan dari diet seseorang.

Hukum menyatakan bahwa suppplement asupan itu digunakan melalui mulut dan mengandung satu atau beberapa bahan asupan. Contoh-contoh dari bahan asupan ini antara lain vitamin, mineral, herbal atau materi biologis lainnya, asam-asam amino dan enzim-enzim.

Supplement itu dijual dalam bentuk tablet, kapsul, powder, cairan, ekstrak atau teh. Produk-produk yang dijual sebagai supplement itu harus diberi label yang jelas seperti itu.

Kegunaan

Supplement itu memiliki banyak kegunaan. Sebagian diantaranya cocok secara medis, sedangkan sebagian lain tidak memiliki fungsi apapun atau tidak membahayakan individual.

Alasan-alasan untuk menggunakan supplement itu antara lain:

  • Mengganti suatu zat yang diperlukan yang tidak ditemukan dalam jumlah yang cukup besar di dalam diet
  • Mencegah atau mengurangi resiko berkembangnya suatu penyakit atau kondisi
  • Menguatkan sistem immune dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan
  • Meningkatkan level energi
  • Memperbaiki kinerja mental atau fisik
  • Memicu pengurangan berat badan
  • Mengurangi gejala-gejala dari suatu penyakit atau kondisi kesehatan

Deskripsi

Supplement itu terdiri dari berbagai produk mulai dari multivitamin familiar yang ditemukan di setiap supermarket sampai ke tumbuh-tumbuhan eksotis misalnya herbal hoodia yang berasal dari Afrika Selatan.

Jutaan orang menggunakan supplement setiap hari; penggunaannya telah semakin umum sejak tahun 1990.

Food and Drug Administration (FDA) memperkirakan bahwa di tahun 1999 ada lebih dari 12 juta orang yang menggunakan ephedra, suatu supplement pengurangan berat badan yang kemudian dilarang karena bisa menyebabkan efek-efek samping yang serius.

Karena begitu banyaknya jenis supplement dan ragam kegunaannya, maka untuk menguji dan mengatur produk-produk ini menjadi sulit dan seringkali tidak efektif.

Supplement dan Hukum

FDA mengatur supplement dibawah 1994 Dietary Supplement Health and Education Act (DSHEA).

Saat undang-undang ini ditetapkan, para pembuat undang-undang percaya bahwa karena banyak supplement yang berasal dari sumber-sumber natural misalnya tumbuhan dan telah digunakan selama ratusan tahun oleh para praktisi pengobatan komplementer dan alternatif, maka produk-produk ini tidak perlu diatur seketat obat-obatan resep dan obat-obatan yang dijual bebas, seperti yang digunakan dalam pengobatan konvensional.

DSHEA mengatur supplement dalam cara yang sama dengan mengatur makanan. Sama seperti produsen makanan, produsen supplement itu tidak harus membuktikan bahwa suatu supplement itu aman atau efektif sebelum bisa dijual ke publik.

Namun, produsen obat-obatan farmasi konvensional, harus membuktikan keamanan dan efektivitas nya pada manusia sebelum suatu obat itu disetujui untuk penggunaannya. Dengan supplement, bukti-bukti harus menunjukkan bahwa supplement itu tidak aman atau tidak efektif sebelum supplement tersebut bisa dilarang.

Informasi mengenai suatu keamanan dan efektivitas supplement itu biasanya dikumpulkan hanya setelah orang-orang yang menggunakan produk ini mengembangkan gangguan-gangguan kesehatan atau komplain bahwa produk tersebut tidak efektif.

Awalnya, produsen supplement itu tidak harus melaporkan keluhan-keluhan komplikasi atau efek samping dari para konsumen.

Namun, sejak tahun 2007, sebuah hukum federal mengharuskan semua produsen supplement dan obat-obatan yang dijual bebas untuk melaporkan keluhan-keluhan konsumen mengenai efek-efek samping negatif.

Itu membuat pengumpulan informasi mengenai keamanan dari produk-produk ini jadi lebih cepat dan mudah.

Suppelement itu harus diberi label yang jelas dengan kata “supplement.” Label tersebut harus menunjukkan volume atau berat dari isi, ukuran sajian, sebuah daftar bahan-bahan asupan dan bahan-bahan non-asupan (misalnya pewarna, pengikat, pengisi, perasa buatan), nama produsen, pengepak atau distributor, dan petunjuk penggunaan.

Jika supplement itu adalah suatu herbal, maka labelnya harus mengandung nama ilmiahnya.

  • Klaim-klaim kesehatan—Pernyataan-pernyataan yang mengindikasikan suatu hubungan antara suatu bahan di dalam supplement dengan pengurangan resiko pengembangan suatu penyakit atau kondisi. (misalnya, Dengan meningkatkan asupan asam folat olah wanita hamil membantu mengurangi resiko cacat neural tube pada keturunan mereka.)
  • Klaim-klaim kandungan gizi—Pernyataan-pernyataan yang menggambarkan jumlah supplement di dalam produk dan mungkin mengandung kata-kata misalnya “tinggi dalam,” “sumber yang bagus untuk,” “diperkuat,” “diperkaya,” atau “berpotensi tinggi.”
  • Klaim-klaim struktur atau fungsi—Deskripsi mengenai bagaimana supplement mungkin mempengaruhi organ-organ atau sistem di dalam tubuh tanpa menyinggung suatu penyakit atau kondisi tertentu. (misalnya, Kalsium membentuk tulang yang kuat.)

Produsen supplement itu harus mengikuti Good Manufacturing Practices (GMPs) yang mengatur kebersihan dan kondisi-kondisi lain dimana produk ini dipersiapkan, dibungkus, dan disimpan. 

GMPs ini jauh lebih longgar dibanding yang mengatur produsen obat-obatan konvensional. Mereka tidak perlu, misalnya, memastikan bahwa jumlah bahan efektif di dalam setiap pill atau kapsul supplement itu sama.

Sebagian produsen supplement mencoba untuk memastikan konsistensi produk mereka dengan memastikan setiap kumpulan mengandung jumlah bahan efektif yang sama.

Jenis standarisasi tersebut tidak diharuskan oleh hukum, dan kata “standarisasi” pada label itu bukanlah suatu indikasi bahwa produk produk tersebut memenuhi semua undang-undang atau untuk indikasi mengenai kualitas atau konsistensi kandungan.

Supplement dalam Pengobatan Konvensional

Pengobatan konvensional, yang juga disebut pengobatan utama, itu dipraktekkan oleh dokter-dokter berlisensi medis dan dokter-dokter osteopathy (DO), dentists (DDS atau DMD), perawat-perawat teregistrasi, perawat-perawat berlisensi praktek, pharmacists, dan para profesional perawatan kesehatan yang serupa.

Sebagian supplement itu secara rutin digunakan sebagai suatu bagian yang bisa diterima oleh pengobatan konvensional. Yang paling umum adalah supplement vitamin dan mineral yang digunakan dalam kesesuaian dengan ketetapan referensi asupan makanan (dietary reference intakes/DRIs).

DRIs itu adalah serangkaian nilai untuk berbagai gizi yang mengindikasikan jumlah harian dari gizi tersebut yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dari sebagian besar orang, juga jumlah terbesar dari gizi yang bisa dikonsumsi setiap hari tanpa efek-efek yang berbahaya.

Supplement-supplement lain, misalnya asam folat, itu diresepkan untuk wanita hamil agar bisa mengurangi resiko cacat-cacat neural tube pada keturunan mereka.

Tapi supplement-supplement lain, misalnya enzim-enzim, mungkin diberikan saat tubuh gagal memproduksi jumlah yang cukup dari enzim tersebut sebagai akibat dari penyakit genetik misalnya cystic fibrosis.

Saat digunakan dibawah pengawasan seorang profesional perawatan kesehatan konvensional, supplement itu cenderung sangat aman.

Supplement di dalam Pengobatan Komplementer dan Alternatif

Sebagian besar supplement itu digunakan di dalam suatu sistem pengobatan komplementer dan alternatif.

Pengobatan komplementer menggunakan perawatan-perawatan yang bukan menjadi bagian dari pengobatan konvensional untuk melengkapi pengobatan konvensional.

Pengobatan alternatif menggunakan perawatan-perawatan yang bukan menjadi bagian dari pengobatan konvensional sebagai pengganti dari pengobatan konvensional.

Pengobatan alternatif menyertakan sistem-sistem perawatan yang sudah ditetapkan misalnya homeopathy, pengobatan tradisional China, dan Ayurveda, atau suatu pengobatan tradisional India, juga perawatan-perawatan yang diarahkan oleh trend.

Banyak pengobatan alternatif yang berakar dari tradisi dan cerita-cerita rakyat. Herbal adalah sebagian dari suppplement yang paling umum digunakan dalam pengobatan alternatif. Banyak yang telah digunakan selama ratusan tahun dan menunjukkan bukti-bukti efektivitasnya.

Sedangkan yang lainnya tidak efektif atau mungkin membahayakan, baik secara langsung atau saat digunakan sebagai pengganti untuk obat-obatan dan perawatan konvensional.

Supplement vitamin dan mineral yang digunakan sebagai bagian dari pengobatan konvensional itu menjadi bagian dari sistem pengobatan alternatif saat mereka digunakan dalam mega-dosis yang jauh melebihi nilai-nilai DRI, atau saat digunakan untuk mencegah atau mengatasi suatu kondisi (misalnya vitamin C untuk mencegah demam).

Begitu juga enzim-enzim dan asam amino yang memiliki kegunaan spesifik di dalam pengobatan konvensional menjadi bagian dari supplement sistem pengobatan alternatif saat digunakan dalam cara-cara yang non-konvensional atau dalam dosis yang non-standard.

Sebagian dari supplement tersebut, misalnya bee pollen, itu digunakan secara eksklusif di dalam pengobatan alternatif.

Pencegahan

Orang-orang yang tertarik untuk menggunakan supplement seharusnya lebih dulu berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan dan sumber-sumber informasi lain yang terpercaya sebelum menggunakan supplement apapun.

Wanita hamil dan menyusui terutama harus sangat berhati-hati untuk lebih dulu mendiskusikan supplement yang mungkin ingin mereka gunakan dengan penyedia layanan kesehatan mereka.

Banyak herbal dan supplement yang melalui plasenta atau dikeluarkan ke dalam asi dan mungkin mempengaruhi janin atau bayi yang menyusu.

Selain itu, kehati-hatian juga seharusnya dilakukan saat memberikan supplement pada anak-anak. Beberapa studi telah dilakukan secara spesifik pada anak-anak dan rekomendasi dosis untuk orang dewasa itu mungkin berbahaya bagi anak-anak.

Sama seperti obat-obatan, lebih banyak itu tidak selalu berarti lebih baik. Overdosis adalah suatu penyebab efek-efek samping yang umum dari supplement. Dalam kejadian efek samping, supplement seharusnya segera dihentikan dan efeke-efek samping dilaporkan pada seorang praktisi perawaan kesehatan.

Interaksi

Supplement mungkin berinteraksi dengan obat-obatan konvensional dan herbal-herbal atau supplement lain. Orang-orang harus mencari informasi mengenai interaksi spesifik dari penyedia layanan kesehatan.

Banyak supplement yang seharusnya dihentikan beberapa hari sebelum pembedahan untuk mengurangi resiko pendarahan yang berlebihan.

Komplikasi

Ada bukti yang kuat bahwa sebagian supplement itu bisa menyebabkan bahaya yang serius atau kematian. Misalnya, supplement pengurang berat badan ephedra ditemukan telah berkontribusi pada kematian dari Baltimore Oriole’s pitching prospect Steve Belcher ditahun 2003.

FDA kemudian melarang supplement-supplement yang mengandung ephedra. Menurut American Association of Poison Control Centers, terdapat 62.000 laporan mengenai keracunan vitamin, lebih dari 23.000 kasus yang berhubungan dengan mineral, dan lebih dari 23.000 laporan yang berhubungan dengan herbal.

27 kematian telah dialamatkan pada supplement di tahun 2005, dimana 13 diantaranya dialamatkan pada herbal. Itu seharusnya mengingatkan kita bahwa “natural” tidak selalu berarti aman; misalnya, jamur-jamur liar itu sangat natural dan menyebabkan kematian saat dimakan.

Komplikasi-komplikasi mungkin muncul dari supplement itu sendiri atau penyalahgunaan atau pengaturan proses produksi yang buruk. Ini terutama untuk supplement-supplement yang di import dari negara-negara berkembang.

Analisa laboratorium independen mengenai supplement telah menemukan:

  • Kontaminasi dengan pestisida
  • Kontaminasi dengan logam-logam berat
  • Kehadiran bahan-bahan yang tidak terdaftar pada label
  • Jumlah bahan asupan tidak sama dengan jumlah yang tertulis pada label

Keprihatinan Orang Tua

Para orang tua seharusnya tahu bahwa RDA dan UL untuk vitamin dan mineral itu jauh lebih rendah untuk anak-anak dibanding untuk orang dewasa. Overdosis yang tidak disengaja mungkin terjadi jika anak-anak diberikan vitamin atau supplement untuk orang dewasa.