Enzim-enzim
Hampir semua makhluk hidup itu—termasuk yang kita masak dan kita makan—mengandung enzim-enzim.
Enzim-enzim, yang bertindak sebagai busi untuk sebagian besar reaksi kimia yang membuat kehidupan jadi mungkin, itu adalah suatu prasyarat mutlak bagi kehidupan.
Meski sebagian besar makanan yang dimakan itu telah dimasak, yang mengaktifkan enzim-enzim yang dikandungnya, tapi semua makanan yang berasal dari tumbuhan dan hewan di dalam makanan kita itu berasal dari sesuatu yang pernah hidup, yaitu enzim-enzim yang berlimpah.
Ada lebih dari 2.500 jenis enzim yang telah di temukan pada makhluk hidup. Semua enzim itu adalah protein, jenis protein sangat spesial yang bertindak sebagai katalisator.
Enzim-enzim itu memberikan vitalitas bagi kimiawi tubuh kita, memberikan suatu lompatan awal bagi metabolisme kita.
Dan juga, sebagai molekul-molekul yang memungkinkan terjadinya proses penguraian dari makanan yang kita makan, enzim-enzim itu juga memainkan suatu peranan kritis di dalam sistem pencernaan kita.
Enzim-enzim di dalam air liur kita itu memungkinkan kita untuk mengurai starches (zat tepung). Enzim-enzim di dalam lambung membantu kita untuk mengurai protein. Enzim-enzim di dalam usus membantu kita untuk mengurai lemak, protein, dan karbohidrat dari semua jenis.
Saat kita memakan makanan segar, yang tidak dimasak, makanan-makanan tersebut masih mengandung enzim-enzim aktif. Saat kita mengunyah daun selada segar, misalnya, kita membelah cell-cell yang berada di dalam daun, melepaskan gizi-gizinya, termasuk juga enzim-enzimnya.
Enzim-enzim itu tidak dihancurkan secara otomatis oleh asam-asam atau temperatur di dalam saluran pencernaan kita. Enzim-enzim di dalam lambung—yang disebut enzim-enzim gastric—itu terutama di rancang untuk berfungsi pada kondisi yang sangat asam di dalam lambung dan sangat kritis bagi kesehatan kita.
Tubuh kita bisa menjadi terlalu panas karena demam, olahraga yang ekstrem atau cuaca, tapi tidak pada temperatur yang akan mencegah enzim-enzim di dalam tubuh kita untuk terus berfungsi.
Saluran pencernaan kita memiliki area-area spesial untuk menyerap molekul-molekul besar, termasuk enzim-enzim (yaitu protein), dari makanan ke dalam saluran darah kita. Area-area ini menampung cell-cell M kita.
Cell-cell M itu adalah cell-cell khusus yang dirancang untuk mengirimkan molekul-molekul besar secara selektif dari usus-usus kita ke dalam cell-cell dan saluran darah kita.
Menyampaikan enzim-enzim dari seorang ibu ke bayinya yang baru lahir itu adalah suatu contoh yang bagus dari fungsi cell M ini. Air susu ibu itu mengandung gula susu, yaitu lactose.
Sebuah enzim yang disebut lactase itu diperlukan untuk mencerna lactose, tapi tubuh seorang bayi itu belum mampu memproduksi enzim ini.
Jadi, sang ibu mengirimkan lactase bersama dengan air susunya, dan dengan cara ini memungkinkan sang bayi untuk mencerna dan menyerap lactosenya.
Biasanya, kita memasak makanan pada suhu yang minimal dua kali lebih tinggi dibanding suhu normal tubuh.
Untuk alasan tersebut, makanan-makanan segar yang berasal dari tumbuhan itu adalah sumber utama kita untuk enzim-enzim makanan. (Karena potensi yang tinggi untuk kontaminasi bakteri, sebagian besar makanan yang berasal dari hewan itu akan terlalu beresiko untuk kita makan dalam keadaan mentah.)
Meski belum pernah ada studi berskala besar, terkontrol, yang mendokumentasikan dampak dari makanan-makanan tumbuhan segar, mentah, yang mengandung enzim terhadap pencernaan dan kesehatan, tapi para praktisi di bidang-bidang pengobatan komplementer, natural, dan fungsional telah sukses menggunakan supplementasi enzim untuk mengobati berbagai jenis penyakit dan telah lama menganjurkan penyertaan makanan-makanan tumbuhan segar, organik, dan mentah ke dalam diet kita.
Deskripsi
Enzim-enzim itu tidak sulit untuk dipilih dalam suatu buku ilmiah, karena 90% dari semua enzim itu diberi nama-nama spesifik yang berakhir dengan hurup-hurup -ase. Berikut ini adalah dua jenis enzim yang terdapat di dalam makanan.
Enzim-enzim Pencernaan
Makanan-makanan dari tumbuhan itu banyak mengandung enzim yang sama yang digunakan untuk memetabolisme berbagai jenis gizi-gizi macro.
Proteases dan peptidases, yang membantu mencerna protein; lipases, yang membantu mencerna lemak; dan cellulases dan saccharidases, yang membantu mencerna starches dan gula itu adalah contoh-contoh dari jenis enzim-enzim pencernaan yang biasanya akan dikeluarkan di dalam saluran pencernaan kita, atau di dalam suatu organ terdekat misalnya pankreas atau liver.
Namun, enzim-enzim pencernaan yang sama tersebut bisa ditemukan juga di dalam makanan-makanan yang berasal dari tumbuhan, yang kemudian kita makan.
Enzim-enzim Antioxidant
Sama seperti manusia, tumbuh-tumbuhan juga harus melindungi dirinya dari kerusakan yang berhubungan dengan oksigen, dan mereka bergantung pada enzim-enzim untuk membantu mereka dalam melakukannya.
Suatu tunas yang baru tumbuh, misalnya, akan mulai menghasilkan banyak enzim oxidative dalam persiapan untuk perjalanannya menembus ke dalam tanah dan menyembul keluar ke udara terbuka.
Superoxide dismutase (SOD) dan catalase (CAT) itu adalah contoh-contoh dari enzim oxidative yang muncul dalam konsentrasi-konsentrasi yang lebih tinggi pada tunas tanaman muda dibanding pada daun-daun yang lebih tua dan matang.
Glutathione peroxidase (GPO) adalah contoh lain dari suatu enzim oxidative penting yang ditemukan pada tubuh manusia dan di dalam tumbuhan yang kita makan.
Apa Saja Fungsi dari Enzim-enzim?
Diperlukan untuk Pencernaan yang Benar
Enzim-enzim pencernaan memainkan suatu peranan integral dalam pencernaan protein, lemak, dan karbohidrat karena mereka mengkatabolisasi gizi-gizi macro ini menjadi molekul-molekul yang lebih kecil, yang bisa diserap ke dalam usus-usus. Fungsi fisiologis kita yang optimal tergantung pada pencernaan yang benar dan penyerapan dari gizi-gizi ini.
Memberikan Perlindungan Terhadap Peradangan dan Oxidative
Enzim-enzim tertentu, misalnya bromelain (ditemukan dalam nanas), memiliki sifat-sifat anti-peradangan. Bromelain sepertinya memberikan perlindungan anti-peradangan melalui suatu variasi dari mekanisme. Mungkin dengan cara menghambat zat perantara dari rentetan pembekuan, meningkatkan fibrinolysis (disolusi pembekuan), dan mengurangi molekul-molekul peradangan, misalnya bradykinin.
Mendukung Sistem Immune
Enzim-enzim mendukung sistem immune dalam beberapa cara yang berbeda. Karena enzim-enzim bisa memanfaatkan substrate-substrate setiap kali substrate itu ditemukan, maka sebagian dari target mereka itu adalah menyertakan molekul-molekul selain dari gizi-gizi macro yang berhubungan dengan makanan.
Misalnya, enzim-enzim protease bisa mengurai protein yang mereka temukan di dalam bakteri yang tidak di inginkan sehingga bisa mengurangi resiko kita untuk terkena infeksi.
Selain itu, enzim bromelain telah diketahui bisa meningkatkan produksi suatu host dari berbagai molekul pembawa pesan sistem immune, termasuk cytokines misalnya tumor necrosis factor-alpha, interleukin-1-beta dan interleukin-6.
Meningkatkan Efisiensi Metabloic Umum
Bukti-bukti menunjukkan bahwa tubuh menyimpan enzim-enzim pencernaannya sendiri dengan cara menyerap lengkap enzim-enzim endogenous (yang diproduksi di dalam tubuh) dan exogenous (di supplementasi ke tubuh oleh makanan atau supplement).
Enzim-enzim exogenous pancreatic telah diketahui mampu menyerap lengkap dari anat, mentransportnya ke seluruh aliran darah, diambil oleh cell-cell pancreatic, dan dikeluarkan ke dalam usus-usus oleh pankreas, bercampur dengan enzim-enzim pancreatic yang baru disintesa.
Itu menyiratkan bahwa supplementasi oral dari enzim-enzim mungkin memiliki suatu efek berhemat pada enzim-enzim pencernaan dari tubuh itu sendiri, mungkin dengan cara membantu organ-organ untuk regenerasi, dengan mengurai substrate-substrate, misalnya makanan, untuk dimana jika tidak maka enzim-enzim endogenous akan menggunakannya, sehingga membebaskan enzim-enzim ini untuk digunakan pada aktivitas-aktivitas bermanfaat lainnya.
Apa Saja Gejala dari Kekurangan Enzim-enzim?
Belum ada penelitian mengenai gejala-gejala dari kekurangan enzim makanan. Pengalaman klinis dari banyak praktisi perawatan kesehatan menyiatkan bahwa gejala-gejala yang berhubungan dengan dyspepsia (salah cerna), termasuk heartburn, flatulence, belching dan munculnya makanan-makanan yang tidak dicerna di dalam tinja, mungkin menyiratkan kekurangan enzim karena gejala-gejala ini bisa jadi disebabkan oleh pencernaan yang tidak benar dari makanan, yang akan terjadi pada kasus kekurangan enzim-enzim pencernaan.
Apa Saja Gejala dari Keracunan Enzim-enzim?
Belum ada penelitian mengenai keracunan enzim makanan. Enzim-enzim dalam bentuk supplement mungkin menyebabkan reaksi-reaksi allergi akibat pengenalan dari protein-protein baru yang mungkin meningkatkan resiko dari reaksi antigenic, terutama pada orang-orang dengan sistem immune yang lemah. Selain itu, bromelain mungkin menyebabkan reaksi-reaksi allergenic karena bisa menimbulkan reaksi-reaksi mediasi antibody jenis-jenis tertentu.
Apa Dampak dari Pengolahan, Penyimpanan, atau Pemrosesan Terhadap Enzim-enzim?
Makanan-makanan yang dimasak pada semua temperatur standard memasak akan mengubah enzim-enzim, merusak fungsi-fungsi mereka. Mayoritas dari teknik pengolahan yang digunakan oleh pabrik makanan merusak enzim-enzim natural di dalam makanan.
Efek-efek dari penyimpanan terhadap integritas enzim itu sangat bervariasi, tergantung pada suhu dan durasi. Semakin tinggi suhu dan semakin lama makanan itu disimpan, semakin besar kemungkinan bahwa enzim-enzim yang dikandungnya itu akan berubah.
Faktor Apa Saja yang Mempengaruhi Fungsi Enzim-enzim?
Enzim yang berbeda memiliki kisaran pH optimal yang berbeda, dimana reaksi yang mereka katalisasi akan paling cepat terjadi.
Suhu bisa mempengaruhi level aktivitas enzim. Peningkatan suhu akan menambah tingkat dimana enzim akan mengkatalisasi suatu reaksi, namun hanya sampai pada suatu titik, karena suatu suhu yang terlalu tinggi akan menyebabkan enzim-enzim menjadi berubah, dan merusak aktivitasnya.
Logam-logam berat tertentu menghambat aktivitas dari enzim-enzim dengan cara menginterupsi reaksi-reaksi dimana mereka terlibat di dalamnya. Logam-logam berat ini antara lain barium, timah dan mercury.
Bagaimana Gizi Lain Berinteraksi Dengan Enzim-enzim?
Baru ada sedikit penelitian mengenai interaksi antara enzim-enzim dengan gizi-gizi, meski sebagian mineral bertindak sebagai cofactor untuk secara endogin memproduksi enzim-enzim tertentu. Studi-studi menyiratkan bahwa supplementasi pancreatin mungkin mengurangi penyerapan asam folat.
Penyakit Apa Saja yang Membutuhkan Penekanan Khusus pada Enzim-enzim
Suatu asupan diet yang tinggi dalam enzim-enzim mungkin memainkan suatu peran dalam pencegahan dan atau pengobatan dari penyakit-penyakit berikut ini:
- Salah cerna dan malabsorption
- Pancreatic insufficiency
- Steatorrhea (diare akibat fat malabsorption)
- Celiac disease
- Lactose intolerance
- Thrombotic disease
- Acute sinusitis
- Post-operative recovery
- Cidera sport
- Reaksi-reaksi negatif makanan
Makanan Apa Saja yang Menyediakan Enzim-enzim
Semua makanan tumbuhan yang segar, organik, tidak dimasak itu adalah sumber-sumber enzim. Bromelain itu ditemukan di dalam nanas sementara papain itu banyak terdapat di dalam pepaya.
Virtually all fresh, organically grown, uncooked plant foods are sources of enzymes. Bromelain is found in pineapples while papain is concentrated in unripe papayas.
Apa Saja Rekomendasi Kesehatan Publik Saat ini untuk Enzim-enzim
Tidak ada rekomendasi kesehatan publik untuk asupan enzim-enzim yang pernah dibuat oleh perwakilan atau organisasi kesehatan manapun.