Lipoic acid
Apa manfaat dari makanan-makanan yang banyak mengandung gizi lipoic acid untuk anda?
- Membantu meregenerasi vitamin C dan vitamin E
- Menjaga sistem pertahanan antioxidant
- Membantu mengatur gula darah
Kejadian apa saja yang bisa mengindikasikan suatu kebutuhan untuk memperbanyak asupan makanan yang tinggi kandungan gizi lipoic acid?
- Gula darah tinggi
- Sering terkena demam dan infeksi
- Gangguan-gangguan pada mata misalnya katarak atau glaucoma
Sumber-sumber makanan yang banyak mengandung gizi lipoic acid antara lain: sayuran yang berwarna hijau gelap, termasuk bayam dan collard green; broccoli; makanan-makanan yang berasal dari hewan misalnya steak daging sapi; dan daging-daging organ misalnya calf's liver.
Apa itu Lipoic acid?
Lipoic acid (yang juga terkadang disebut thioctic acid) itu adalah suatu gizi luar biasa penting dan kurang dihargai yang struktur kimiawinya pertama kali ditemukan pada tahun 1951.
Tubuh kita tidak bisa efisien secara maksimal dalam memproduksi energi dari karbohidrat atau lemak tanpa bantuan lipoic acid.
Gizi ini juga disebut sebagai suatu antioxidant, dan memainkan suatu peranan langsung dalam melindungi cell-cell kita dari kerusakan oksigen,
Selain itu, persediaan dari beberapa antioxidant yang berbeda, termasuk vitamin E dan vitamin C, tidak bisa dipertahankan dengan sukses tanpa kehadiran lipoic acid.
Suatu fitur yang tidak biasa dari lipoid acid adalah kemampuannya untuk berfungsi di dalam suatu lingkungan berbasis air maupun lemak.
Sebagian gizi, misalnya vitamin E, cenderung untuk berasosiasi dengan
area-area berbasis lemak dari cell (misalnya selaput cell), dan yang lain,
misalnya vitamin C, itu utamanya ditemukan di dalam area-area berbasis air
(misalnya di dalam cell, yang disebut cytoplasm).
Karena lipoic acid bisa berfungsi sama baiknya di kedua area, dia bisa mendukung
aktivitas dari kedua jenis vitamin.
Lipoic acid tidak bisa disebut suatu vitamin dalam pemahaman tradisional terhadap kata tersebut karena tubuh kita tampak mampu memproduksinya. (Tradisi nutrisi mengatakan tidak ada zat yang bisa di sebut sebagai "vitamin," kecuali zat itu tidak mungkin diproduksi oleh tubuh).
Cara cell-cell memproduksi lipoic acid itu belum sepenuhnya jelas. Menurut kami lipoic acid itu mendapatkan dua atom sulfur nya dari suatu asam amino (bagian dari protein) yang disebut methionine, dan menurut kami dia mendapatkan sisa dari struktur kimiawinya dari suatu fatty acid (bagian dari lemak) yang disebut octanoic acid.
Apa Saja Fungsi Lipoic Acid?
Memproduksi Energi
Lipoic acid itu menggabungkan diri ke dalam salah satu dari tempat-tempat yang paling kritis di dalam semua jalur produksi energi tubuh. Dia berada pada akhir dari suatu proses yang disebut glycolysis, yang digunakan cell-cell kita untuk memproduksi energi dari gula dan starches (zat tepung.)
Tempat yang sama ini juga terjadi di bagian awal dari jalur-jalur yang kita gunakan untuk memproduksi energi dari lemak.
Penempatan lipoic acid pada titik kritis dalam metabolisme energi ini membantu menjelaskan pemanfaatan klinisnya dalam kondisi-kondisi misalnya diabetes, dimana pemrosesan gula itu terganggu, dan juga disfungsi otot skeletal dimana cell-cell otot itu tidak mampu memproduksi energi dari lemak.
Mencegah Kerusakan Cell
Fungsi antioxidant dari lipoic acid telah dipelajari secara ekstensif, dan kemampuannya untuk membantu mencegah kerusakan berbasis oksigen pada cell-cell itu telah yakini sepenuhnya.
Peranan antioxidant dari lipoic acid mungkin adalah faktor kunci dalam menjelaskan kesuksesannya dalam mencegah pembentukan katarak pada studi-studi pada hewan.
Pencegahan kerusakan berbasis oksigen pada syaraf-syaraf itu juga suatu area kunci penelitian klinis mengenai kemungkinan pemanfaatan lipoic acid.
Menjaga Persediaan Antioxidant-antioxidant lain
Karena interaksinya yang dua arah dengan zat-zat water-soluble (vitamin C) dan fat-soluble (vitamin E), lipoic acid tampak mampu mencegah kekurangan dari kedua jenis vitamin di dalam studi-studi pada manusia dan hewan.
Antioxidant-antioxidant lain sepertinnya mendapatkan manfaat yang sama dari kehadiran lipoic acid. Antioxidant-antioxidant ini antara lain coenzyme Q, glutathione, dan NADH (suatu bentuk dari niacin).
Apa Saja Gejala dari Kekurangan Lipoic Acid?
Karena lipoic acid bekerja begitu dekat dengan banyak gizi antioxidant lain, maka gejala-gejala dari kekurangan lipoic acid itu sendiri sulit untuk diketahui.
Lipoic acid itu dibutuhkan untuk menjaga persediaan-persediaan vitamin C, dan gejala-gejala kekurangan lipoic acid bisa meniru gejala-gejala dari kekurangan vitamin C. Gejala-gejala ini antara lain melemahnya fungsi immune dan meningkatkan kerentanan terhadap demam dan infeksi-infeksi lain.
Dalam studi-studi penelitian pada hewan, kekurangan lipoic acid telah dihubungkan dengan gangguan-gangguan pada memory, menurunnya massa otot, dan kegagalan untuk bertahan hidup (pada hewan-hewan muda.)
Apa Saja Gejala dari Keracunan Lipoic Acid?
Gejala-gejala keracunan akibat asupan lipoic acid yang berlebihan itu belum cukup banyak dipelajari.
Namun, dalam praktek klinis, gizi ini telah diberikan dalam bentuk supplement selama lebih dari 30 tahun di negara-negara Eropa sebagai gizi pembantu bagi orang-orang yang mengalami kerusakan sistem syaraf akibat diabetes, dan tidak ada laporan mengenai keracunan yang pernah dilaporkan dalam literatur mengenai hal ini.
Dalam beberapa studi pada hewan, supplementasi lipoic acid tampak mampu mengurangi level-level gula darah yang tinggi dengan cara meningkatkan aktivitas insulin dan mengijinkan gula untuk meninggalkan darah.
Untuk alasan tersebut, orang-orang yang mengalami ketidak seimbangan gula darah, terutama hypoglycemia (gula darah rendah) mungkin mengalami efek-efek keracunan dari asupan lipoic acid yang berlebihan dalam bentuk tidak cukupnya gula darah.
Penting untuk dicatat bahwa fenomena ini belum dipelajari dengan baik, dan bahwa dosis lipoic acid yang mungkin menyebabkan hypoglycemia itu lebih tinggi dibanding yang di dapat dari diet saja.
Satu studi pada hewan telah menunjukkan efek-efek keracunan potensial dari lipoic acid saat diberikan secara terus menerus dengan hormon thyroid. Untuk alasan ini, orang-orang yang mengonsumsi obat-obatan resep hormon thyroid mungkin ingin berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum mengonsumsi supplement lipoic acid.
Sekali lagi, jumla lipoic acid yang digunakan dalam studi thyroid ini adalah lebih tinggi di banding jumlah yang akan di dapat dari diet saja.
Meski tidak masuk secara ketat ke dalam kategori efek-efek samping keracunan, orang-orang yang kekurangan vitamin B kompleks—terutama kekurangan vitamin B1 dan vitamin B12—seharusnya memastikan untuk mengatasi kekurangan ini saat mengonsumsi supplement lipoic acid.
Beberapa studi pada hewan telah menunjukkan suatu peningkatan keparahan dari kekurangan vitamin B kompleks saat lipoic acid itu di supplementasi dalam ketiadaan vitamin-vitamin B kompleks (Catatan: Semua faktor diatas melibatkan supplement, bukan makanan, dan banyak sumber-sumber lipoic acid dari makanan—misalnya sayuran berwarna hijau—itu juga adalah sumber-sumber dari vitamin-vitamin B kompleks.)
Apa Dampak dari Pengolahan, Penyimpanan, atau Pemrosesan Terhadap Lipoic Acid?
Saat ini, belum ada studi yang menunjukkan dampat dari memasak, menyimpan, atau memproses terhadap level-level lipoic acid di dalam makanan.
Faktor Apa Saja yang Berkontribusi Terhadap Suatu Kekurangan Lipoic Acid?
Karena lipoic acid itu di temukan dalam mitochondria (unit-unit penghasil energi) dari cell-cell hewan, orang-orang yang tidak memakan produk-produk hewan itu mungkin beresiko lebih tinggi untuk kekurangan lipoic acid, dibanding orang-orang yang memakan produk-produk hewan.
Vegetarian yang tidak memakan sayuran hijau juga mungkin lebih beresiko, karena chloroplasts di dalam daun-daun ini merupakan rumah bagi sebagian besar lipoic acid.
Karena lipoic acid melindungi protein selama penuaan, orang-orang manula itu mungkin lebih beresiko untuk kekurangan lipoic acid.
Sama halnya, karena lipoic acid itu digunakan untuk membantu mengatur gula darah, maka orang-orang yang menderita diabetes itu mungkin lebih beresiko untuk kekurangan lipoic acid.
Orang-orang yang kurang dalam asupan protein, dan terutama mereka yang kurang dalam asupan asam-asam amino yang mengandung sulfur (bahan dasar dari protein yang mengandung sulfur, yaitu, methionine, cysteine, dan taurine) mungkin juga lebih beresiko untuk kekurangan lipoic acid.
Alasan untuk hubungan tersebut adalah simple: lipoic acid itu mendapatkan atom-atom sulfur nya dari asam-asam amino yang mengandung sulfur ini.
Karena lipoic acid itu utamanya diserap melalui lambung, orang-orang yang mengalami gangguan lambung (misalnya, hypochlorhydria, atau rendah asam lambung) mungkin juga beresiko lebih tinggi untuk kekurangan lipoic acid.
Bagaimana Gizi Lain Berinteraksi Dengan Lipoic Acid?
Vitamin C dan E, coenzyme Q, glutathione, dan NADH, semuanya membutuhkan lipoic acid untuk efisiensi daur ulang mereka di dalam tubuh. Kekurangan gizi-gizi antioxidant ini akan mengurangi sintesa dari lipoic acid di dalam tubuh.
Lipoic acid mendapatkan dua atom sulfur nya terutama dari asam amino methionine yang mengandung sulfur. Untuk alasan ini, kekurangan methionine bisa mengurangi kemampuan tubuh untuk memproduksi lipoic acid.
Kekurangan asam-asam amino lain yang mengandung sulfur, misalnya cysteine dan taurine, juga bisa mencegah sintesa lipoic acid di dalam cell-cell kita.
Penyakit Apa Saja yang Membutuhkan Penekanan Khusus pada Lipoic Acid?
Lipoic acid mungkin memainkan suatu peran dalam pencegahan dan atau pengobatan dari penyakit-penyakit berikut ini:
- Katarak
- Chronic fatigue syndrome
- Kondisi-kondisi yang melibatkan chronic muscle fatigue
- Diabetes
- Glaucoma
- HIV+/AIDS
- Hypoglycemia
- Impaired glucose tolerance
- Insulin resistance
- Liver diseases (termasuk alcoholic liver disease)
- Kanker paru-paru
- Penyakit-penyakit neurodegenerative dimasa kanak-kanan, terutama Leigh's disease
- Cidera radiasi
Makanan Apa Saja yang Menyediakan Lipoic Acid?
Sumber-sumber dari lipoic acid itu belum diteliti dengan baik. Namun, secara umum, dua kategori dari makanan-makanan yang mengandung lipoic acid itu telah di identifikasi.
Tanaman hijau: Kategori pertama menyertakan tamanan-tanaman hijau yang memiliki suatu konsentrasi yang tinggi dalam chloroplasts.
Chloroplasts itu adalah tempat-tempat kunci untuk produksi energi di dalam tanaman, dan mereka membutuhkan lipoic acid untuk aktivitas ini. Untuk alasan ini, brokoli, bayam, dan sayuran hijau lainnya misalnya collard greens atau chard itu adalah sumber-sumber dari lipoic acid.
Makanan hewan: Makanan hewan adalah kategori kedua dari sumber-sumber lipoic acid. Sekali lagi, mekanisme cell-cell penghasil energi itu terlibat. Mitochondria itu adalah tempat-tempat yang kritis untuk memproduksi energi di dalam cell-cell hewan juga tumbuhan, dan lokasi utama untuk menemukan lipoic acid.
Jaringan-jaringan tubuh dengan banyak mitochondria (misalnya jantung, liver, ginjal, dan otot skeletal) itu adalah tempat-tempat yang bagus untuk menemukan lipoic acid, jadi dengan mengonsumsi makanan-makanan ini (misalnya calf's liver atau steak) juga menyediakan lipoic acid. Ragi juga telah tampak mengandung gizi vital ini.
Apa Saja Rekomendasi Kesehatan Publik Saat ini untuk Lipoic Acid?
Saat ini belum ada rekomendasi-rekomendasi kesehatan publik untuk lipoic acid.