Vitamin-B1

Apa yang bisa dilakukan oleh makanan-makanan yang banyak mengandung vitamin-B1 untuk anda?

  • Menjaga persediaan energi anda
  • Mengatur aktivitas dari syaraf dan otot-otot
  • Mendukung fungsi jantung

Kejadian-kejadian apa yang mengindikasikan suatu kebutuhan untuk memperbanyak makanan-makanan yang tinggi dalam vitamin B1?

  • Hilang nafsu makan
  • Sensasi-sensasi "seperti tertusuk jarum"
  • Mati rasa, terutama di kaki
  • Nyeri otot, terutama di otot betis

Asparagus itu adalah suatu sumber yang sempurna untuk vitamin B1. Sumber-sumber yang sangat bagus untuk vitamin B1 antara lain crimini mushrooms, bayam, flaxseeds, tuna, green peas, dan Brussels sprouts.

Apa itu Vitamin B1?

Vitamin B1, yang juga umumnya disebut thiamin, itu adalah salah satu keluarga dari vitamin B dan yang paling terkenal karena peranannya dalam penyakit kekurangan gizi beriberi.

Beriberi, sebuah kata yang diambil dari bahasa Sinhalese yang berarti "melemah," adalah suatu penyakit yang telah menyebar luas (terutama di wilayah Asia) selama akhir abad ke 19 dan awal abad ke 20.

Dalam bentuknya yang paling umum, penyakit ini dicirikan dengan melemahnya otot, kehabisan energi, dan ketidak-aktifan. Perjalanan laut adalah suatu latar belakang umum untuk kemunculan beriberi, dan penambahan whole grain ke ransum kapal itu ditemukan bisa mencegah kemunculannya.

Pada tahun 1926, para peneliti menemukan bahwa zat pencegahan di dalam whole grain yang juga bisa menjadi obat kehabisan energi pada awak-awak kapal adalah vitamin B1.

Meski beriberi itu sangat jarang, tapi pemahaman kita mengenai vitamin B1 dan hubungannya dengan kehabisan energi itu telah membawa kita pada gangguan-gangguan kesehatan lain (misalnya alkoholik) di mana kekurangan vitamin B1 memegang suatu peranan kritis.

Apa Fungsi dari Vitamin B1?

Memproduksi Energi

Sebagian besar energi di dalam tubuh kita itu bergantung pada gula sebagai suatu sumber energi. Saat oksigen digunakan untuk membantu mengubah gula menjadi energi, proses pembangkitan energi ini disebut aerobic energy production.

Proses tersebut tidak bisa berlangsung tanpa persediaan vitamin B1 yang cukup, karena B1 itu adalah bagian dari suatu sistem enzim (disebut pyruvate dehydrogenase system) yang memungkinkan pemrosesan gula berbasis oksigen bisa berlangsung.

Saat fungsi-fungsi vitamin B1 berada di dalam kapasitas produksi energi ini, itu biasanya ada dalam bentuk TDP, atau thiamin diphosphate. Bentuk-bentuk lain dari vitamin B1, yakni TPP (thiamin pyrophosphate) dan TMP (thiamin monophosphate) itu juga penting dalam produksi energi.

Karena vitamin B1 itu juga penting dalam produksi energi, dan karena makanan energi itu biasanya di ukur dalam satuan kalori, maka vitamin B1 itu seringkali ditentukan dalam hubungannya dengan kalori asupan. Misalnya, rekomendasi terkadang menganjurkan asupan 0,5 miligram B1 untuk setiap 1.000 kalori yang dikonsumsi.

Mendukung Sistem Syaraf

Vitamin B1 juga memainkan suatu peranan dalam mendukung sistem syaraf, dimana dia memungkinkan pengembangan yang sehat dari penutup-penutup mirip lemak yang berada di sekitar sebagian besar syaraf (disebut myelin sheaths).

Dalam ketiadaan vitamin B1, penutup-penutup ini bisa merosot atau menjadi rusak. Nyeri, sensasi tertusuk, dan saraf mati itu adalah gejala-gejala dari kekurangan vitamin B1 yang berhubungan dengan syaraf.

Jenis hubungan yang kedua antara vitamin B1 dengan sistem syaraf melibatkan peranannya dalam produksi dari molekul pengirim pesan acetylcholine. Molekul ini, yang disebut suatu neurotransmitter, digunakan oleh sistem syaraf untuk menyampaikan pesan-pesan antara syaraf dan otot-otot.

Acetylcholine tidak bisa diproduksi tanpa persediaan vitamin B1 yang cukup. Karena acetylcholine itu digunakan oleh sistem syaraf untuk memastikan kekuatan otot yang tepat di dalam jantung, maka kekurangan vitamin B1 bisa mengganggu fungsi jantung.

Apa Saja Gejala dari Kekurangan Vitamin B1?

Karena kemampuannya untuk mengganggu produksi energi tubuh, maka salah satu gejala pertama dari kekurangan vitamin B1 adalah hilangnya nafsu makan (disebut anorexia) yang merefleksikan kelesuan dan keletihan tubuh.

Ketidak mampuan sistem syaraf untuk memastikan kekuatan otot yang tepat di dalam GI tract bisa mengarah pada salah cerna atau konstipasi, dan nyeri otot, terutama otot-otot betis.

Gejala-gejala lain yang berhubungan dengan disfungsi syaraf itu umumnya berhubungan dengan kekurangan thiamin, karena myelin sheaths yang menutupi syaraf-syaraf tidak bisa diproduksi dengan benar tanpa thiamin yang cukup.

Gejala-gejala yang berhubungan dengan syaraf tersebut yaitu sensasi-sensasi "tertusuk jarum" atau nyeri, terutama pada kaki.

Apa Saja Gejala dari Keracunan Vitamin B1?

Bahkan pada dosis 500 milligram per hari yang ekstrem tinggi, asupan vitamin B1 itu tidak tampak membawa suatu resiko keracunan.

Vitamin ini seringkali di supplementasi dalam dosis tinggi selama pengobatan maple sugar urine disease (MSUD), dan mungkin diberikan melalui urat nadi dalam pengobatan alkoholik; kondisi-kondisi klinis ini telah menyediakan suatu basis yang luas untuk menentukan resiko rendah dari keracunan yang berhubungan dengan peningkatan asupan thiamin.

Dalam rekomendasi-rekomendasi terbarunya di tahun 1998 untuk asupan vitamin-vitamin B-komplek, Institute of Medicine di National Academy of Sciences tidak menetapkan suatu Tolerable Upper Limit (UL) untuk asupan vitamin B1.

Apa Pengaruh Memasak, Menyimpan, atau Memproses Terhadap Vitamin B1?

Vitamin B1 itu sangat tidak stabil, dan mudah rusak oleh panas, tingkat keasaman (pH), dan zat-zat kimia lain. Sulfites dan nitrites bisa menonaktifkan vitamin B1.

Pemrosesan grain-grain untuk digunakan dalam sereal, dan terutama, pemanasan dari komponen-komponen grain olahan bisa mengakibatkan kehilangan lebih dari setengah kandungan vitamin B1 dari grain.

Pendinginan jangka panjang (misalnya 12 bulan) dari makanan-makanan yang mengandung vitamin B1 juga bisa mengakibatkan kehilangan yang substansial.

Kacang buncis, misalnya, kehilangan lebih dari 90% kandungan vitamin B original setelah satu tahun pendinginan, dan kehilangan-kehilangan untuk makanan-makanan yang mengandung vitamin B lainnya berkisar antara 20-60%.

Faktor Apa Saja yang Berkontribusi Terhadap Kekurangan Vitamin B1?

Faktor resiko terbesar untuk kekurangan vitamin B1 di Amerika itu adalah alkoholik. Bahkan, hubungan antara alkoholik, penyakit jantung, dan kekurangan vitamin B1 itu begitu kuat sehingga suatu penyakit tertentu yang disebut penyakit jantung beriberi secara resmi telah di identifikasi oleh para peneliti.

Kondisi kekurangan vitamin B1 tersebut biasanya mengarah pada gagal jantung congestive. Alkoholik kronis mungkin membutuhkan vitamin B1 10-100 kali lebih banyak dibanding kebutuhan normal.

Pencandu berat kopi dan teh juga mungkin mengalami peningkatan resiko untuk kekurangan vitamin B1, karena kedua minuman ini bertindak sebagai diuretik dan membuang cairan serta vitamin-vitamin water-soluble (misalnya B1) dari tubuh.

Kebutuhan kita akan vitamin B1 juga meningkat oleh stress krnois, diare, deman kronis, dan merokok. Orang yang memiliki kondisi-kondisi kesehatan ini mungkin memerlukan vitamin B1 5-10 kali lebih banyak dibanding jumlah normal.

Bagaimana Gizi Lain Berinteraksi Dengan Vitamin B1?

Tidak ada vitamin B-komplek yang lebih tergantung pada rekan-rekan vitamin B lainnya di banding thiamin. Penyerapan dari thiamin ke dalam tubuh membutuhkan persediaan yang cukup dari vitamin B6, vitamin B12, dan folic acid.

Kekurangan dalam vitamin B12 bisa meningkatkan kehilangan thiamin di dalam urine, dan vitamin B6 juga tampak membantu mengatur distribusi thiamin di seluruh tubuh.

Penyakit Apa Saja yang Membutuhkan Penekanan Khusus pada Vitamin B1?

Vitamin B1 mungkin memainkan suatu peran dalam pencegahan dan atau pengobatan dari penyakit-penyakit berikut ini:

  • Alkoholik
  • Alzheimer's disease
  • Crohn's disease
  • Gagal jantung congestive
  • Depresi
  • Epilepsy
  • Fibromyalgia
  • HIV/AIDS
  • Korsakoff's psychosis
  • Multiple sclerosis
  • Wernicke's encephalopathy

Makanan Apa Saja yang Menyediakan Vitamin B1?

Asparagus adalah suatu symber yang sempurna untuk vitamin B1. Sumber-sumber yang sangat bagus untuk vitamin B1 itu antara lain crimini mushrooms, bayam, flaxseeds, tuna, green peas, dan Brussels sprouts.

Apa Saja Rekomendasi Kesehatan Publik Saat ini untuk Vitamin B1?

Recommended Dietary Allowances (RDAs)  yang di revisi untuk vitamin B1 itu ditetapkan pada tahun 1998 oleh National Academy of Sciences untuk semua individu 1 keatas. Level-level Adequate Intake (AI) itu ditetapkan untuk bayi dibawah 1 tahun. Rekomendasi-rekomendasi ini yaitu:

  • 0-6 bulan: 200 microgram
  • 6-12 bulan: 300 microgram
  • 1-3 tahun: 500 microgram
  • 4-8 tahun: 600 microgram
  • Pria 9-13 tahun: 900 microgram
  • Pria 14 tahun keatas: 1,2 milligram
  • Wanita 9-13 tahun: 900 microgram
  • Wanita 14 tahun keatas: 1,1 milligram
  • Wanita hamil semua usia: 1,4 milligram
  • Wanita menyusui semua usia: 1,5 milligram