Protein Power Diet
Penulis The Protein Power Diet mengatakan jika anda mengurangi konsumsi karbohidrat dan memperbanyak protein, maka berat badan anda akan menurun dan menjadi lebih sehat. Tapi akankah anda mengalaminya? Cari tahu apa pendapat dari sebagian ahli gizi.
The Protein Power diet itu pertama kali di perkenalkan pada tahun 1996 oleh Michael Eades, MD, dan Mary Eades, MD, yang keduanya merupakan dokter praktek keluarga. Buku mereka, Protein Power, terus menjadi populer.
"The Protein Power diet adalah suatu diet yang tinggi protein, rendah karbohidrat. Diet ini di dasarkan pada sekitar 30 sampai 60 gram karbohidrat dan banyak lean protein,"kata Molly Kimball, RD, seorang ahli diet sport di Ochsner Health System's Elmwood Fitness Center, New Orleans.
Bagaimana Cara Kerja Protein Power Diet?
Teori dibelakang Protein Power diet itu di dasarkan pada keutamaan dari menurunkan level-level insulin dari tubuh anda. Insulin itu adalah hormon di dalam tubuh anda yang mengatur metabolisme karbohidrat, atau menguraikannya.
Level insulin yang tinggi itu tidak baik. Beberapa aspek dari level insulin yang tinggi antara lain:
- Konversi dari asupan lemak menjadi lemak tubuh
- Meningkatkan level kolesterol
- Meningkatkan retensi cairan oleh ginjal anda.
Teorinya adalah bahwa jika anda menjaga asupan karbohidrat agar tetap rendah dan bergantung pada protein dan beberapa jenis lemak di dalam diet anda, maka level insulin anda akan menjadi lebih rendah.
Penulis the Protein Power diet mengatakan bahwa level insulin yang lebih rendah dan karbohidrat yang lebih sedikit itu akan mengarah pada penurunan berat badan.
Protein Power Diet: Contoh Menu
Makanan-makanan yang dianjurkan dalam the Protein Power diet antara lain beef, pork, wild
game, dan telur. Makanan-makanan yang dilarang antara lain sereal, roti, pasta,
gula olahan,
dan buah dalam porsi besar.
Berikut ini sebuah contoh menu yang memiliki sekitar 1.600 kalor, dimana 25 persennya berasal dari protein, 50 persen dari lemak, dan hanya 25 persen dari karbohidrat:
- Sarapan: Sebutir telur rebus, roti dengan butter dan satu ons breakfast sausage, dan kopi atau teh
- Makan siang: Tiga ons tuna dan satu setengah butir telur rebus, seasoned dengan mustard dan low-fat mayonnaise, sedikit pita bread, lettuce, tomato, bean sprouts, pickles, olives, green onion, dan sunflower seeds
- Makan malam: Empat ons grilled salmon dengan satu cup zucchini dan satu setengah sendok butter, sebuah campuran green salad dengan suatu oil dan vinegar dressing, dan empat ons white wine
- Snack: Snack-snack typical antara lain dua ons Gouda cheese dan sebutir jeruk
Protein Power Diet: Pro dan Kontra
"Selain untuk mengurangi berat badan dan mengurangi faktor-faktor resiko cardiovascular, manfaat-manfaat dari diet-diet tinggi protein, rendah karbohidrat itu antara lain lebih jarang lapar, yang mengarah pada berkurangnya kalori yang dikonsumsi," kata ahli diet Bonnie J. Brehm, PhD, professor di sekolah tinggi keperawatan di the University of Cincinnati, Ohio. “Diet ini juga membantu mempertahankan lean body mass — dieter tetap bisa mempertahankan otot sambil mengurangi lemak."
Pada sisi negatif, kata Brehm, "pembatasan karbohidrat mungkin mengarah pada kurangnya asupan serat, vitamin, dan mineral akibat dari menurunnya asupan grain, buah, sayuran, dan kelompok-kelompok dairy. Selain itu, asupan protein yang tinggi mungkin mengarah pada stress pada ginjal."
Beberapa kekhawatiran lain menyangkut the Protein Power diet yaitu:
- Kurangnya asupan vitamin D dan kalsium bisa berkontribusi pada osteoporosis.
- Mengijinkan lemak-lemak saturated dalam diet ini bisa berkontribusi pada penyakit jantung.
- Bagi banyak orang, dengan mengeliminasi karbohidrat misalnya buah, manisan, dan produk-produk panggang bisa membuat diet ini sulit untuk di ikuti.
Protein Power Diet: Efek-efek Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Terdapat beberapa hal bagus, bermanfaat di dalam diet ini. Diet ini tidak terlalu ekstrem.
Memakan lean protein, mengijinkan sebagian lemak, dan mengeliminasi gula olahan itu semua adalah strategi yang bagus. "Tapi untuk jangka panjang, saya tidak yakin anda mau merelakan diri untuk tidak mendapatkan berbagai manfaat dari whole grains, buah-buahan, dan sayuran," kata Kimball.
Brehm mengatakan: "Untuk jangka panjang, sebuah diet yang meningkatkan protein dalam skala menengah dan agar membatasi karbohidrat dan lemak, terutama lemak saturated, akan memberikan suatu manfaat."