Aprikot
Aprikot itu adalah buah kecil berwarna orange keemasan, dengan kulit dan buah yang berwarna beludru: tidak terlalu berair tapi sangat lembut dan manis. Aromanya hampir mirip dengan bunga mawar, dengan rasa pahit yang lebih terasa saat buah dikeringkan.
Aprikot itu berasal dari China namun tiba di Eropa melalui Armenia, yang menjadi sebab kenapa para ilmuan menamakannya Prunus armenaica.
Aprikot itu bisa dinikmati sebagai buah segar maupun kering, dimasak menjadi kue maupun dimakan sebagai selai. Buah ini juga di saring untuk menjadi brandy dan liqueur.
Minyak essensial yang terbuat dari pit-pit nya dijual secara komersial sebagai bitter almond oil. Turki, Itali, Russia, Spanyol, Yunani, U.S.A. dan Prancis adalah produsen utama dari aprikot.
Manfaat Aprikot Bagi Kesehatan
Gizi di dalam aprikot itu bisa membantu melindung jantung dan mata, juga menyediakan serat yang memiliki efek-efek membasmi penyakit.
Kandungan beta-carotene yang tinggi dari aprikot membuatnya menjadi makanan yang penting bagi kesehatan jantung. Beta-carotene membantu melindung kolesterol LDL dari oxidasi, yang mungkin membantu mencegah penyakit jantung.
Aprikot mengandung berbagai gizi misalnya vitamin A yang baik untuk mata. Vitamin A, sebuah antioxidant ampuh, menumpas radikal-radikal bebas yang merusak cell-cell dan jaringan. Kerusakan yang diakibatkan radikan bebas bisa melukai lensa mata.
Efek degeneratif dari radikal-radikal bebas, atau oxidative stress, mungkin mengarah pada katarak atau merusak supply darah ke mata dan menyebabkan macular degeneration.
Penelitian-penelitian yang mempelajari sekitar 50.000 perawat menemukan bahwa wanita yang memiliki asupan vitamin A tertinggi itu memiliki resiko hampir 40% lebih kecil untuk mengembangkan katarak.
Aprikot itu adalah suatu sumber yang bagus untuk serat, yang banyak memiliki manfaat termasuk mencegah konstipasi dan gangguan-gangguan pencernaan misalnya diverticulosis. Sebuah diet makanan utuh yang sehat seharusnya menyertakan aprikot sebagai suatu cara yang lezat untuk menambahkan asupan serat anda.
Melindungi Penglihatan Anda
Saat anda masih kecil, ibu anda mungkin pernah memberi tahu anda bahwa wortel itu akan menjaga mata anda agar tetap jernih, tapi sebagai orang dewasa, tampaknya buah-buahan itu lebih penting untuk menjaga mata anda.
Data yang dilaporkan dalam suatu studi yang dipublikasikan dalam the Archives of Opthamology mengindikasikan bahwa dengan memakan 3 sajian buah atau lebih perhari, mungkin akan menurunkan resiko anda untuk mengembangkan age-related macular degeneration (ARMD), penyebab utama dari hilangnya penglihatan pada manula, sebanyak 36% dibanding orang yang mengonsumsi kurang dari 1,5 sajian buah per hari.
Dalam studi ini, yang melibatkan lebih dari 100.000 pria dan wanita, para peneliti mengevaluasi efek dari konsumsi buah dari para peserta studi; vitamin-vitamin antioxidant A, C, dan E; dan caretenoid terhadap pengembangan awal ARMD atau neovascular ARMD, suatu bentuk yang lebih parah dari penyakit yang berhubungan dengan kehilangan penglihatan. Informasi asupan makanan dikumpulkan secara periodik selama 18 tahun untuk wanita dan 12 tahun untuk pria.
Meski, secara mengejutkan, asupan sayuran, vitamin-vitamin antioxidant dan caretenoid itu tidak berhubungan kuat dengan kemunculan kedua jenis ARMD, namun asupan buah itu secara meyakinan memberikan perlindungan terhadap bentuk yang lebih para dari penyakit yang merusak penglihatan ini.
Tiga sajian buah per hari mungkin kedengarannya banyak untuk dimakan setiap hari, tapi dengan hanya menambahkan sebutir pisang ke dalam smoothie anda di pagi hari atau memotongnya diatas sereal, menambahkan setengah mangkuk berries diatas secangkir yogurt atau green salad, dan ngemil sebutir aprikot, anda sudah bisa mencapai target ini.
Cara Memilih dan Menyimpan
Musim aprikot di Amerika dimulai dari Mei sampai Agustus. Pada musim dingin, aprikot itu di import dari Amerika Selatan.
Carilah buah dengan warna orange sambil menghindari yang berwarna pucat atau kuning. Buah ini seharusnya sedikit lunak. Jika terlalu keras berarti bukan masak di batang, dan buah yang masak di batang itu selalu adalah yang terbaik.
Untuk antioxidant terbaik, pilihlah buah yang sudah benar-benar matang: Penelitian yang dilakukan di University of Innsbruck, Austria, menyiratkan bahwa buah yang benar-benar matang, sampai ke titik hampir busuk, level antioxidant nya benar-benar meningkat.
Kunci untuk memprosesnya adalah perubahan di dalam warna yang muncul saat buah matang, sebuah proses yang mirip dengan yang terlihat di musim gugur saat daun-daun berubah dari hijau menjadi kuning kemudian coklat; sebuah perubahan warna yang disebabkan oleh penguraian dan hilangnya chlorophyll, yang memberikan warna hijau pada daun dan buah.
Sampai saat ini, tidak ada orang yang benar-benar tahu apa yang terjadi pada chlorophyll selama proses ini, tapi ketua peneliti, Bernard Krutler, dan team nya, yang bekerja sama dengan para ahli botani selama beberapa tahun, telah mengidentifikasi produk-produk dekomposisi pertama di dalam dedaunan: NCCs (nonfluorescing chlorophyll catabolytes), yang mengandung empat pyrrole ring - sama seperti chlorophyll dan heme.
Setelah mengamati apel dan pear, para peneliti menemukan bahwa NCCs menggantikan chlorophyll bukan cuma di dalam daun dari pohon buah, tapi juga di dalam buah yang sudah matang, terutama di dalam kulit dan daging yang berada dibawah kulit.
"Saat chlorophyll dilepaskan dari komplek-komplek proteinnya dalam proses dekomposisi, dia memiliki suatu efek phototoxic: saat disinari dengan cahaya, dia menyerap energi dan bisa mentransfernya ke zat-zat lain. Sebagai contoh, dia bisa mengubah oksigen menjadi suatu bentuk yang sangat reaktif, destruktif," kata para peneliti.
Namun, NCCs memiliki efek yang berlawanan. Sebagai antioxidant yang sangat ampuh, NCCs memainkan suatu peranan perlindungan yang sangat penting untuk tanaman, dan saat dikonsumsi sebagai bagian dari diet manusia, NCCs memberikan perlindungan antioxidant yang sama kuatnya pada tubuh kita.
Aprikot Kering dan Sulfites
Aprikot yang dibudidayakan secara komersial mungkin dirawat dengan gas sulfur dioxide selama pemrosesannya. Aprikot juga mungkin dirawat dengan sulfites untuk memperpanjang umurnya.
Zat-zat yang mengandung sulfur itu seringkali di tambahkan ke dalam makanan-makanan kering misalnya aprikot sebagai pengawet untuk membanti mencegah oksidasi dan perubahan warna.
Sulfites biasa digunakan untuk membantu mengawetkan aprikot kering menyebabkan efek negatif pada satu dari 100 orang, yang ternyata sensitif terhadap sulfite.
Reaksi-reaksi sulfite bisa akut terutama pada orang yang menderita asthma. The Federal Food and Drug Administration memperkirakan bahwa 5 persen dari asthmatics mungkin mengalami suatu reaksi saat di ekspose ke sulfite.
Aprikot kering yang diberi sulfite berwarna orange cerah, sedangkan yang tidak diberi sulfite berwarna coklat, tapi merupakan suatu plihan yang lebih sehat untuk orang-orang yang sensitif terhadap sulfite.
Makanan-makanan yang dikelompokkan sebagai "organik" tidak mengandung sulfite karena pelarangan penggunakan pengawet ini pada tanaman yang ditanam atau makanan yang diproduksi secara organik. Karenanya, ke khawatiran mengenai ekspose sulfite itu menjadi alasan lain untuk memilih makanan-makanan organik.