Apel

Apel itu adalah suatu buah yang renyah, berdaging putih dengan kulit yang berwarna merah, kuning atau hijau.

Apel itu sebenarnya adalah anggota dari kelurga Mawar, yang mungkin tampaknya aneh sampai kita ingat bahwa bunga mawar itu juga menghasilkan buah yang mirip dengan apel.

Pohon apel, yang awalnya berasal dari Eropa Timur dan Asia Barat-Daya, telah menyebar ke berbagai penjuru dunia.

Selama berabad-abad, banyak cangkokan dan bibit yang telah dikembangkan, hingga memberikan kita 7.000 varietas yang ada di pasaran saat ini.

Apa yang Baru dan Bermanfaat Mengenai Apel:

  • Phytonutrient di dalam apel bisa membantu anda dalam mengatur gula darah.

Penelitian terbaru telah menunjukkan bahwa polyphenol di dalam apel bisa mencegah lonjakan gula darah melalui beberapa mekanisme. Flavonoid-flavonoid mirip quercetin yang ditemukan di dalam apel mampu menghambat enzim-enzim misalnya alpha-amylase dan alpha-glucosidase.

Karena enzim-enzim ini terlibat di dalam proses pengubahan karbohidrat kompleks menjadi gula simpel, maka gula darah anda akan memiliki gula simpel yang lebih sedikit saat enzim-enzim ini terhambat.

Selain itu, polyphenol di dalam apel telah diketahui mampu mengurangi penyerapan glucose dari saluran pencernaan, merangsang cell-cell beta dari pankreas agar mengeluarkan insulin, dan meningkatkan penyerapan glucose dari darah dengan cara merangsang receptor-receptor insulin.

Semua mekanisme yang dipicu oleh polyphenol-polyphenol apel ini bisa mempermudah anda untuk mengatur gula darah.

  • Meski apel bukanlah suatu sumber yang sempurna untuk serat, namun serat yang ditemukan di dalam apel mungkin berkombinasi dengan gizi-gizi lain yang terdapat di dalam apel untuk menyediakan anda berbagai manfaat yang biasanya hanya berhubungan dengan jumlah serat asupan yang lebih tinggi.

Manfaat-manfaat ini terutama penting dalam pencegahan penyakit jantung melalui pengaturan level-level lemak darah yang sehat. Penelitian terbaru telah menunjukkan bahwa asupan apel dalam bentuk makanan utuh bisa menurunkan lemak darah secara signifikan.

Efek-efek penurun lemak dari apel secara tradisional telah di hubungkan dengan kandungan serat soluble, dan terutama dengan serat suluble-nya yang disebut pectin.

Namun, apa yang kita ketahui adalah bahwa apel utuh hanya mengandung sekitar 2-3 gram serat per 3,5 ons, dan dari total serat tersebut, hanya sekitar kurang dari 50% yang berbentuk pectin.

Meski begitu, jumlah pectin yang relatif kecil di dalam apel utuh ini telah menunjukkan berinteraksi dengan phytonutrient-phytonutrient lain di dalam apel untuk memberikan kita jenis efek-efek pengurangan lemak yang biasanya berhubungan dengan jumlah serat asupan yang lebih tinggi.

Dalam perbandingan-perbandingan terbaru pada hewan-hewan laboratorium, efek-efek penurunan lemak dari apel utuh tampak sangat berkurang saat apel utuh di eliminasi dari diet dan diganti dengan pectin saja.

Kesimpulannya, bukan seratnya saja yang menjelaskan berbagai manfaat dari apel, melainkan interaksi dari serat dengan phytonutrient-phytonutrient lain yang ditemukan di dalam buah yang mengagumkan ini.

Jika anda ingin mendapatkan manfaat cardiovascular secara penuh dari apel, maka pilihlah makanan dalam bentuk utuh. Sebab, hanya bentuk ini yang bisa menyediakan anda kombinasi-kombinasi unik dari serat dan phytonutrient tersebut.

  • Apel dalam bentuk makanan utuh juga penting jika anda ingin mendapatkan kepuasan secara penuh dari memakannya.

Para peneliti baru-baru ini membandingkan asupan dari apel utuh dengan asupan dari jus dan saus apel, dan menemukan bahwa orang-orang merasa kenyang lebih lama (dan lebih puas, atau mendapatkan kepuasan dari makanan) setelah memakan apel utuh dibanding setelah memakan saus apel atau meminum jus apel.

Tapi terdapat suatu penemuan tambahan yang lebih menarik lagi mengenai kalori asupan dari mengkonsumsi apel. Saat orang-orang dewasa mengkonsumsi sebutir apel berukuran sedang setelah sekitar 15 menit sebelum makan, jumlah asupan kalori mereka pada saat makan menjadi berkurang sebanyak rata-rata 15%.

Karena makanan-makanan dalam studi ini rata-rata adalah 1.240 kalori, makan suatu pengurangan sebanyak 15% berarti suatu pengurangan sebanyak 186 kalori, atau sekitar 60 kalori tambahan dibanding yang terdapat di dalam sebutir apel berukuran sedang.

Bagi para peneliti ini, suatu pengurangan sebanyak 60 kalori itu adalah suatu hasil yang positif, dan suatu manfaat tambahan bagi kesimpulan utama dari studi mereka mengenai pentingnya apel utuh (versus bentuk-bentuk lain dari apel yang sudah diproses) dalam membantu kita untuk mengatur rasa lapar dan merasa lebih puas dengan makanan kita.

  • Para peneliti baru-baru ini menunjukkan bahwa manfaat-manfaat dari apel bagi kesehatan itu mungkin berasal dari dampak yang diberikannya pada saluran pencernaan.

Dalam studi pada hewan-hewan laboratorium, asupan apel itu sekarang sudah diketahui mampu menguabh jumlah dari dua bakteria (Clostridiales dan Bacteriodes) secara signifikan di dalam usus besar.

Sebagai suatu hasil dari perubahan-perubahan bakterial ini, metabolisme di dalam usus besar juga berubah, dan banyak banyak dari perubahan-perubahan ini yang tampak memberikan manfaat bagi kesehatan.

Misalnya, akibat dari perubahan-perubahan bakterial di dalam usus besar, tampaknya tersedia lebih banyak bahan bakar bagi cell-cell usus besar (dalam bentuk butyric acid) setelah apel di konsumsi.

Kita berharap untuk melihat studi-studi lanjutan yang mengkonfirmasi hasil-hasil ini pada manusia, dan berbagai manfaat apel bagi kesehatan yang berhubungan dengan dampak yang diberikannya pada kesimbangan bakterial di dalam saluran pencernaan kita.

Manfaat Apel Bagi Kesehatan

Polyphenol Apel yang Mengagumkan

Dalam lima tahun terakhir, tidak ada bidang penelitian mengenai apel yang lebih dinamis dibanding bidang mengenai polyphenol yang dikandung apel. Kesimbangan dari phytonutrient-phytonutrient di dalam apel ini jauh lebih unik dibanding dugaan awal dari para peneliti.

Dalam hal flavonol, quercetin adalah phytonutrient utama yang ditemukan di dalam apel, dan jauh lebih banyak terdapat di dalam kulitnya dibanding dagingnya. Kaempferol dan myricetin juga adalah flavonol-flavonol apel yang penting.

Chlorogenic acid adalah phenolic acid apel yang utama, dan itu ditemukan diseluruh bagian daging juga kulit. Jika apel tersebut berwarna merah, itu adalah karena anthocyanin, yang sebagian besar terdapat pada kulit.

Saat sebuah apel lebih di dominasi oleh warna merah, atau saat warna merahnya lebih gelap, itu karena terdapat lebih banyak anthocyanin.

Dalam hal catechin polyphenol, epicatechin adalah gizi utama yang ditemukan di dalam apel. 98% flavonoid yang terdapat di dalam biji apel adalah phloridzin.

Kandungan total dari polyphenol apel bekisar antara 1 - 7 gram/kg daging apel segar, tapi rasio ini jadi lebih tinggi pada kulit, yang menguatkan nilai khusus dari kulit apel dalam memberikan manfaat optimal polyphenol dari buah ini.

Anda mungkin penasaran kenapa apel begitu banyak mengandung polyphenol. Dalam konteks ini, sungguh menarik untuk melihat bahwa studi-studi terakhir menunjukkan polyphenol menjadi mekanisme favorit yang digunakan apel untuk melindungi dirinya dari radiasi UV-B.

Cell-cell di di dalam kulit apel yang melakukan photosynthesis itu terutama sensitif terhadap sinar UV-B dari matahari. Banyak polyphenol di dalam kulit apel bisa benar-benar menyerap UV-B, dan karenanya mencegah UV-B agar tidak merusak cell-cell photosynthetic di dalam kulit apel. Karenanya, polyphenols itu seperti tabir surya natural bagi apel.

Adalah hal yang menarik juga untuk dicatat bahwa kandungan polyphenol yang mengagumkan dari apel itu berhubungan dengan warnanya yang mudah berubah menjad coklat ketika dipotong atau dikupas. Di dalam cell-cell kulit dan daging buah apel itu terdapat enzim-enzim yang disebut polyphenol oxidases, atau PPOs.

Saat cell-cell apel terpotong atau rusak secara fisik saat apel terjatuh, PPO mulai mengoksidasi polyphenol di dalam apel, dan hasil yang anda lihat adalah bagian apel yang rusak berubah menjadi kecoklatan.

Adalah penting untuk menghandle apel dengan lembut demi melindungi polyphenol nya yang bermanfaat bagi kesehatan.

Selain itu dalam konteks ini, juga penting untuk menyinggung bahwa apel yang rusak itu bukan cuma berubah menjadi coklat karena oksidasi polyphenol nya, tapi juga karena apel tersebut mulai melepaskan sejumlah besar gas ethylene yang bisa memberikan suatu resiko bagi apel-apel lain yang belum rusak.

Fenomena inilah yang menjadi penyebab kenapa orang mengatakan bahwa "satu apel rusak bisa mengganggu seluruh apel." Sekali lagi, masalah dari gas ethylene dari apel yang memar atau rusak menekankan pentingnya menghandle buah yang mengagumkan ini dengan lembut dan menyingkirkan setiap apel yang rusak dari kelompok apel yang lain.

Manfaat-manfaat Antioxidant

Karena sebagian besar polyphenol di dalam apel itu berfungsi sebagai antioxidant, maka tidaklah mengherankan untuk melihat begitu banyak penelitian di bidang kesehatan yang difokuskan pada manfaat antioxidant dari apel. Terutama kemampuan apel untuk mengurangi oksidasi dari selaput cell-cell lemak.

Manfaat ini terutama penting dalam sistem peredarah darah kita karena oksidasi dari lemak (disebut lipid peroxidation) dalam selaput cell-cell yang melapisi saluran darah kita itu adalah suatu faktor resiko yang utama bagi penyumbatan arteri (atherosclerosis) dan gangguan-gangguan pembuluh darah lainnya.

Manfaat-manfaat antioxidant yang kuat dari apel itu juga berhubungan dengan kemampuannya untuk menurunkan resiko dari asthma dalam banyak studi, dan kemampuannya untuk menurunkan resiko dari kanker paru-paru.

Selain komposisi polyphenol nya yang tidak biasa, apel juga menyediakan kita sekitar 8 mg vitamin C. Meski jumlah tersebut tidak lah banyak, tapi itu tetap penting, terutam karena daur ulang dari vitamin C di dalam tubuh kita itu tergantung pada keberadaaan flavonoid dan apel melakukan suatu pekerjaan yang luar biasa dalam menyediakan flavonoid tersebut.

Manfaat Apel untuk Cardiovascular

Manfaat-manfaat apel bagi cardiovascular itu terdokumentasi dengan baik dalam studi-studi penelitian, dan berhubungan dekat dengan dua aspek dari kandungan gizi apel, yaitu kandungan serta water-soluble (pectin), dan kombinasi polyphenol nya yang unik.

Kolesterol total dan kolesterol LDL itu sama-sama dikurangi melalui asupan rutin dari apel. Dalam beberapa studi, "asupan rutin" memiliki makna asupan apel yang sangat dekat ke level satu atau dua butir apel per hari.

Seperti yang sudah di singgung sebelumnya, komposisi yang kuat dari antioxidant di dalam apel itu memberikan kita perlindungan terhadap kemungkinan oksidasi dari lemak (disebut lipid peroxidation), termasuk lemak-lemak yang ditemukan di dalam saluran darah (misalnya triglycerides) atau lemak-lemak yang ditemukan di dalam selapur cell-cell yang berhubungan dengan saluran darah.

Mengurangi lipid peroxidation adalah suatu faktor kunci dalam menurunkan resiko dari berbagai gangguan jantung kronis.

Penelitian-penelitian terbaru telah menunjukkan bahwa kandungan quercetin di dalam apel juga menyediakan berbagai manfaat anti peradangan bagi sistem cardiovascular kita. (level-level C-reactive protein, atau CRP, itu berkurang setelah mengkonsumsi apel dan para peneliti percaya bahwa kandungan quercetin dari apel adalah penyebab utama dari penurunan dalam CRP ini.)

Sungguh suatu kombinasi manfaat-manfaat cardiovascular yang fantastis dari buah yang lezat dan banyak tersedia ini.

Manfaat Apel untuk Mengatur Gula Darah

Penelitian manfaat apel pada bidang ini masih relatif baru, tapi itu sudah membangkitkan ketertarikan dari suatu peningkatan jumlah peneliti makanan.

Para berbagai level, polyphenol di dalam apel itu jelas mampu mempengaruhi sistem pencernaan kita dan penyerapan karbohidrat, dan dampak keseluruhan dari perubahan-perubahan ini adalah untuk meningkatkan pengaturan gula darah kita.

Dampak dari polyphenol apel pada pemrosesan karbohidrat antara lain:

  • Memperlambat pencernaan karbohidrat. Quercetin dan flavonoid-flavonoid lain yang ditemukan di dalam apel berfungsi sebagai penghambat enzim-enzim pencernaan karbohidrat misalnya alpha-amylase and alpha-glucosidase.

Saat enzim-enzim ini terhambat, maka karbohidrat dicerna dengan lebih lambat untuk diubah menjadi gula simple, dan mengurangi penempatannya pada saluran darah kita untuk mengakomodasi lebih banyak gula.

  • Mengurangan penyerapan glucose. Polyphenol-polyphenol di dalam apel itu tampak jelas menurunkan tingkat penyerapan glucose dari saluran pencernaan kita. Sekali lagi, perubahan ini mengurangi pengiriman ke dalam saluran darah kita.
  • Merangsang pankreas untuk memproduksi insulin. Untuk mengeluarkan gula dari saluran darah itu seringkali membutuhkan bantuan insulin, suatu hormon yang di produksi oleh cell-cell dari pankreas kita.

Dengan memerintahkan beta cell-cell dari pankreas kita untuk memproduksi insulin lebih banyak lagi, maka polyphenol-polyphenol yang ditemukan di dalam pael itu bisa membantu kita untuk membersihkan lebih banyak gula dari saluran darah dan menjaga level gula darah agar tetap seimbang.

  • Merangsang receptor-receptor insulin untuk menahan lebih banyak insulin dan meningkatkan aliran gula agar keluar dari saluran darah lalu masuk ke dalam cell-cell kita.

Agar gula bisa keluar dari saluran darah dan memasuki cell-cell kita (terutama cell-cell otot kita), receptor-receptor insulin pada cell-cell tersebut harus terikat dengan hormon insulin dan menciptakan perubahan-perubahan cell yang akan mengijinkan gula untuk melewati selaput cell dan masuk ke dalam cell. (Cell-cell otot, misalnya, secara kontinyu memerlukan asupan gula dari aliran darah agar bisa berfungsi normal.)

Polyphenol-polyphenol di dalam apel membantu mengaktifkan receptor-receptor insulin dari cell-cell otot, dan dengan cara ini, polyphenol tersebut membantu memfasilitas jalan masuknya gula dari saluran darah ke dalam cell-cell kita. Sekali lagi, hasilnya adalah pengaturan gula yang lebih baik di dalam tubuh kita.

Manfaat Apel untuk Kanker

Meski beberapa hasil awal menunjukkan manfaat apel untuk beberapa jenis kanker (terutama kanker usus dan payudara), tapi bidang manfaat kanker paru-paru lah yang paling menonjol dalam penelitian apel.

Ada banyak studi yang melibatkan asupan sayuran/buah dan resiko kanker paru-paru. Jumlah dari subjek dalam studi ini mencapari ratusan.

Meski banyak studi penelitian yang menunjukkan suatu kemampuan mengagumkan dari buah/atau sayuran secara keseluruhan dalam menurunkan resiko kanker paru-paru, tapi hanya sedikit buah individual yang menonjol sebagai perlindungan terhadap kanker paru-paru. Kecuali apel!

Sungguh cukup mengagumkan bagaimana apel telah menjadi salah satu dari sedikit buah yang mampu menunjukkan hubungan unik ini dengan pengurangan resiko kanker paru-paru. (Yang menarik, fenomena ini telah ditemukan juga pada penelitian di bidang asthma.)

Penelitian-penelitian masih belum mengetahui dengan jelas mengapa apel itu begitu berhubungan dekat dengan pengurangan kanker paru-paru. Manfaat-manfaat antioxidant dan anti-peradangannya itu pasti terlibat di sini, tapi keduanya tidak menjelaskan secara penuh kenapa apel begitu menonjol dalam bidang manfaat kesehatan ini.

Kami masih menunggu penelitian lebih lanjut yang akan membantu menjelaskan kapasitas unik ini yang berada di dalam apel.

Manfaat Apel untuk Asthma

Sama seperti manfaat apel untuk kanker paru-paru, entah bagaimana manfaat anti-asthma dari apel telah mengejutkan pada peneliti kesehatan. Berbagai studi telah menunjukkan bahwa asupan apel itu berhubungan dengan pengurangan resiko asthma.

Namun, dalam beberapa kasus, hasil penemuan-penemuan studi telah menjadi semakin kuat. Dalam satu studi, apel menunjukkan pengurangan resiko yang lebih baik untuk asthma dibanding total gabungan asupan buah dan sayuran.

Perbandingan tersebut mungkin tampak seperti suatu kontradiksi karena asupan buah plus sayuran itu jelas akan menyertakan apel.

Tapi khusus dalam studi ini, diketahui bahwa apel itu tidak di konsumsi secara rutin oleh para pemakan buah plus sayuran, sehingga para peneliti bisa memisahkan sejumlah kecil kelompok dari peserta studi yang memakan apel secara rutin dan bisa membandingkan kelompok ini dengan kelompok peserta lain yang rutin memakan buah dan sayuran tapi tidak menyertakan apel.

Sama seperti manfaat apek untuk kanker, manfaat apel untuk asthma itu jelas berhubungan dengan gizi-gizi antioxidant dan anti-peradangan yang ditemukan di dalam apel. Tapi, besar kemungkinan ada sesuatu yang lain yang juga terjadi karena apel tampak sebagai buah yang sangat menonjol menyangkut hal ini.

Manfaat Lain Bagi Kesehatan

Meski belum dikembangkan seperti seperti bidang-bidang lain, tapi manfaat-manfaat awal dari apel bagi kesehatan itu telah ditetapkan untuk beberapa gangguan kesehatan yang berhubungan dengan usia, termasuk macular degeneration dari mata dan gangguan-gangguan neurodegenerative, termasuk penyakit Alzheimer's disease.

Dalam studi-studi pada hewan, pencegahan kerusakan tulang telah menjadi suatu bidang penyelidikan, terutama yang berhubungan dengan kandungan phloridizin dari apel.

Tips untuk Mempersiapkan

Kulit apel itu biasanya kaya akan gizi, dan meski jika resep anda mengharuskan anda untuk mengupas apel, pertimbangkan untuk membiarkan kulitnya agar mendapat manfaat-manfaat unik yang ditemukan di dalam kulit apel.

Idealnya, tentu, pilihlah apel organik untuk menghindari masalah-masalah yang berhubungan dengan residu pestisida dan zat-zat pencemar lain pada kulit.

Jika anda tidak bisa mendapatkan apel organik, dan anda mau menanggun resiko yang berhubungan dengan konsumsi residu pada kulit apel, kami percaya bahwa itu mungkin masih tetap suatu pertaruhan yang menguntungkan antara gizi dan zat pencemar jika anda membiarkan kulit apel serta memakan apel yang tidak di kupas.

Pastikan saja untuk membersihkan seluruh bagian apel dengan air sambil menggosok kulitnya dengan suatu sikat bulu natural selama 10 sampai 15 detik.

Untuk mencegah kecoklatan saat memotong apel pada suatu resep, taruh saja potongan apel di dalam sebuah mangkuk yang berisi air dingin yang sudah ditambahkan dengan satu sendok air lemon.

Ada suat kehilangan gizi penting yang biasanya terjadi saat apel di proses menjadi saus apel, dan suatu kehilangan yang lebih besar saat apel diproses menjadi jus.

Beberapa jenis pemrosesan itu lebih mudah pada gizi dibanding yang lain, tapi secara umum, saus apel mengharuskan perebusan apel dan apel jus mengharuskan beberapa ekstraksi dari daging buah. Dalam semua kasus, semakin banyak apel yang bisa dipertahankan, semakin baik gizi yang dihasilkan.

Pemrosesan bisa sangat merugikan pada polyphenol. Kita telah melihat studi-studi terbaru dimana hanya 10% flavonoid dan 3% catechin dari apel original yang tetap ada di dalam jus apel yang sudah diproses, bahkan chlorogenic acid (salah satu dari polyphenol yang lebih stabil di dalam apel) cenderung untuk berkurang sebanyak minimal 50% selama pemrosesan apel utuh untuk menjadi jus.

Yang jelas, ada pengecualian pada penemuan-penemuan yang menggeneralisir ini. Misalnya, adalah mungkin untuk menempatkan apel utuh ke dalam sebuah blender powerful dan mengonsumsi jus yang dihasilkannya. Dalam kasus ini, sangat sedikit jika ada gizi yang hilang.

Akan tetapi, pemblenderan jenis ini tidak di gunakan di dalam produksi dari jus apel komersial. Jus-jus apel komersial itu biasanya "clear" atau "cloudy." Jus apel clear adalah yang sebagian besar apel pamace (daging apel solid) nya telah dibuang.

Sedangkan jus apel cloudy biasanya tetap mempertahankan sebagian dari daging solid ini karena meski daging solidnya telah dibuang dari jus melalui proses penekanan dan pemfilteran, tapi daging tersebut di tambahkan kembali pada beberapa level yang dirancang.

Saat membeli jus apel, selalu pilihlah jus apel cloudy jika memungkinkan.