Apakah Vitamin D Bisa Melindungi Paru-paru dari Asap Rokok?
Sebuah hasil penelitian terbaru menyiratkan bahwa kapasitas paru-paru itu mungkin akan semakin cepat memburuk pada para perokok yang kekurangan vitamin D, dibanding perokok yang memiliki level vitamin D standard.
Apa itu vitamin D?
Menurut Office of Dietary Supplements, Vitamin D adalah “sebuah vitamin fat-soluble vitamin yang secara natural terdapat di dalam beberapa jenis makanan tertentu, dan tersedia dalam bentuk supplement asupan. Vitamin D itu di dapat dari ekspose sinar matahari, makanan dan supplement.”
Tidak seperti vitamin water-soluble (yang tidak bisa di simpan di dalam tubuh), vitamin D itu fat-soluble (bisa di simpan di dalam tubuh). Dia memfasilitasi pencernaan dan pengubahan dari fosfor dan kalsium.
Orang-orang yang diekspose pada sinar matahari normal itu tidak memerlukan supplement vitamin D karena sinar matahari memicu produksi vitamin D yang cukup di dalam kulit.
Lima bentuk vitamin D telah ditemukan. Yaitu, vitamin D1, D2, D3, D4, D5. Dua bentuk yang tampaknya paling penting bagi manusia adalah vitamin D2 (ergocalciferol) dan D3 (cholecalciferol).
Makanan mana saja yang mengandung vitamin D?
Sangat sedikit makanan di alam yang mengandung vitamin D, namun vitamin D bisa ditemukan dalam daging ikan berminyak misalnya salmon, herring, mackerel, tuna, dan fish liver oil. Vitamin D dalam jumlah kecil juga bisa di temukan jamur, liver sapi, keju dan kuning telur.
Karena fakta bahwa vitamin D itu tidak banyak terdapat di dalam makanan-makanan natural, maka vitamin D dibuat tersedia melalui produk-produk susu, jus, dan sereal yang kemudian di katakan “diperkaya dengan vitamin D.”
Tapi sebagian besar vitamin D (80 - 90 persen) dari yang di dapat oleh tubuh itu diperoleh melalui paparan sinar matahari.
Apa saja manfaat dari vitamin D?
- Vitamin D membantu usus-usus dalam mencerna dan mengurai fosfor serta kalsium, yang membantu menyehatkan tulang, diantara fungsi-fungsi lainnya.
- Vitamin D mengatur sistem immune tubuh, karenanya mencegah penyakit-penyakit auto-immune (sebuah penyakit yang terjadi saat jaringan-jaringan tubuh diserang oleh sistem immune-nya sendiri), dan mencegah kanker.
- Vitamin D juga menjadi indikasi untuk pencegahan dan pengobatan rickets, yaitu suatu penyakit yang disebabkan oleh kekurangan vitamin D.
- Menurut para peneliti dari University of Colorado Denver School of Medicine, Massachusetts General Hospital and Children’s Hospital Boston, Vitamin D itu memberikan perlindungan terhadap demam dan flu umum.
- Vitamin D juga menurunkan resiko dari kanker. Penelitian yang dilakukan oleh Cedric F. Garland, Dr PH, of the University of California, San Diego, menghuubungkan rendahny level vitamin D dengan suatu peningkatan resiko dari kanker payudara, ovarian, ginjal, pankreas, dan protat agresif. Garland dan rekan-rekannya menyatakan bahwa frekuensi dari kanker usus di Kanada dan Amerika Serikat bisa di kurangi sebanyak 50 persen jika orang-orang mengkonsumsi 2.000 IU vitamin D per hari, dan bahwa wanita bisa mengurangi tingkat kelaziman dari kanker payudara sebanyak setengah jika mereka mengkonsumsi 3.500 IU vitamin D per hari.
- Penelitian lain yang dilakukan di Medical College of Georgia, Amerika Serikat, menghubungkan vitamin D dengan pencegahan obesitas.
- Dalam studi lainnya, level vitamin D yang cukup itu ditemukan bisa sangat mengurangi resiko dari penyakit jantung.
Vitamin D telah di indikasikan untuk begitu banyak fungsi dan orang umumnya bisa mengatakan bahwa vitamin D itu menormalkan tekanan darah, mengurangi stress dan tekanan, meredakan sakit dan nyeri tubuh dengan cara melemaskan otot-otot yang kejang dan mengurangi penyakit-penyakit saluran pernapasan.
Vitamin D juga membantu dalam pembentukan cell-cell tubuh, meningkatkan sensitivitas insulin, memerangi depresi, meningkatkan kesehatan kulit dengan cara mengurangi kerutan, dan menguatkan cardiovascular dengan cara melindungi saluran-saluran darah dengan suatu lapisan.
Bagaimana vitamin D bisa membantu menghentikan kecanduan merokok?
Vitamin D dikatakan memegang suatu peranan penting dalam menghentikan proses merokok. Hal ini dihubungkan dengan menurunnya tingkat dari berbagai bentuk kanker, termasuk kanker paru-paru.
Dalam bukunya yang berjudul “Quitting Cold: A Guide to Quit Smoking,” Carling Kalicak menyatakan bahwa vitamin D itu juga membantu dalam mengurangi depresi dan stress hingga ke tingkat minimum. 2 gejala ini (stress dan depresi) muncul pada beberapa hari pertama setelah berhenti merokok.
Kalicak lebih jauh menganjurkan para perokok untuk mulai mengkonsumsi vitamin D satu atau dua minggu sebelum mulai berhenti merokok.
Dalam studi terbaru, yang dipublikasikan pada 19 Juli di American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine, meningkatkan level vitamin D itu ditemukan telah memberikan beberapa bentuk perlindungan terhadap paru-paru dari efek-efek asap rokok, meski para peneliti memperingatkan bahwa, itu tidak akan mencegah melemahnya kapasitas paru-paru atau penyakit akibat merokok, misalnya stroke, kanker, dan penyakit jantung.
Menurutp ketua penelitian ini, Dr. Nancy Lange, dari Channing Laboratory di Brigham dan Women’s Hospital di Boston, “vitamin D, mungkin karena kandungan antioxidant dan efek anti-peradangannya, bisa memberikan sedikit perlindungan terhadap kerusakan paru-paru yang terjadi akibat asap rokok.”
Namun, Lange menyatakan bahwa efeknya sangat kecil dan cara yang paling penting untuk mengembangkan paru-paru dan tubuh yang sehat adalah dengan berhenti merokok.
Sebelum studi ini, beberapa studi telah mengungkapkan bahwa vitamin D membantu menguatkan kapasitas paru-paru. Jika anda telah merokok selama bertahun-tahun, makan kemungkinan besar ketahanan paru-paru anda terhadap polusi atau asap telah rusak. Dan vitamin D membantu paru-paru anda agar kembali pulih.
Salah satu dari studi-studi tersebut adalah yang dipublikasikan pada Desember 2010 di Chest Journal.
Dengan di ketuai oleh Peter N. Black dari University of Auckland, studi ini mengungkapkan bahwa non-perokok yang mengkonsumsi vitamin D dalam jumlah kecil, memiliki 35% kapasitas paru-paru yang lebih buruk dibanding mantan perokok yang mendapat vitamin D dalam jumlah yang cukup.
Namun, orang-orang yang masih merokok, berapapun banyaknya vitamin D yang mereka cerna, itu memiliki fungsi paru-paru yang jauh lebih buruk dibanding kedua kelompok tersebut.
Dari semua studi tersebut bisa disimpulkan bahwa mengkonsumsi vitamin D dan mendapatkan sinar matahari yang cukup itu akan membantu mempertahankan kesehatan anda, baik sebelum maupun sesudah berhenti merokok.
Jadi, apa lagi yang anda tunggu? Dapatkan vitamin D sebanyak-banyaknya, tapi konsultasikan dulu dengan dokter.