Antioxidants di dalam Teh Hijau dan Teh Hitam

Berbagai penelitian yang melibatkan manusia dan hewan menunjukkan bahwa antioxidant yang terdapat di dalam teh hijau dan teh hitam itu sangat bermanfaat bagi kesehatan, kata John Weisburger, PhD, seorang peneliti senior di Institute for Cancer Prevention, Valhalla, New York.

"Saya telah mempublikasikan lebih dari 500 paper, banyak diantaranya mengenai teh," kata Weisburger, yang minum 10 cangkir per hari. "Saya adalah peneliti Amerika pertama yang menunjukkan bahwa teh mempengaruhi metabolisme untuk mendetoxify zat-zat kimia berbahaya."

Teh hijau, teh hitam, teh oolong, mereka semua berasal dari satu tanaman teh yang sama, yaitu Camellia sinensis. Tapi masing-masing daunnya diproses dengan cara yang berbeda, kata Weisburger. Daun teh hijau itu tidak difermentasi, dia dibiarkan menjadi layu, lalu diuapkan. Sedangkan daun teh hitam dan teh hijau itu harus melalui proses penghancuran dan fermentasi.

Semua teh yang berasal dari tanaman teh camellia itu kaya akan polyphenol, yaitu sejenis antioxidant. Antioxidant yang mengagumkan ini akan memburu cell-cell radikal bebas di dalam tubuh dan menetralkannya, kata Weisburger. "Entah itu teh hijau ataupun teh hitam, punya sekitar 10 kali polyphenol lebih kuat dibanding yang ditemukan dalam buah dan sayuran."

Teh hijau dan teh hitam memiliki jenis antioxidant yang berbeda dibanding buah dan sayuran. Thearubigins, epicatechins, dan catechins, adalah beberapa diantaranya. Semua jenis antioxidant ini dikelompokkan sebagai antioxidant flavonoids.

Grafik menunjukkan bahwa minuman yang terbuat dari teh hijau dan teh hitam banyak mengandung antixodant tersebut. (Teh herbal juga mungkin mengandung antioxidants masih belum banyak yang diketahui, kata Weisburger.)

"Di laboratorium saya, kami menemukan bahwa teh hijau dan teh hitam itu memiliki jumlah polephenol yang sama," katanya kepada WebMD. "Kami menemukan bahwa kedua jenis teh mencegah kerusakan DNA yang berhubungan dengan tembakau dan zat-zat kimia beracun lainnya. Dalam penelitian hewan, tikus yang meminum teh punya kanker yang lebih sedikit."

Lihatlah orang-orang yang sangat suka meminum teh, misalnya orang Jepang dan China. "Mereka punya penyakit jantung yang lebih sedikit dan tidak punya kanker jenis tertentu, seperti yang diderita oleh orang barat," kata Weisburger.

"Bukti ilmiah mengenai teh itu terus berkembang dan menurut saya itu menarik," kata Jeffrey Blumberg, PhD, dari Friedman School of Nutrition Science and Policy at Tufts University.

Teh adalah contoh terbaik dari penelitian antioxidant selama satu dekade belakangan ini. "Ada cukup banyak bukti konsisten yang mensugestikan manfaat teh bagi kesehatan tubuh. Teh adalah sumber yang sangat banyak mengandung antixidant jenis tertentu yang disebut flavonoids." Efek detoxifikasi dari antioxidant ini melindungi cell-cell dari radikal bebas, kerusakan yang bisa mengarah pada terbentuknya pembekuan darah, atherosclerosis, dan kanker, kata Weisburger.

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa mereka yang minum teh secara teratur, dua gelas atau lebih per hari, punya resiko yang lebih kecil untuk terkena penyakit jantung, stroke, punya level kolesterol total dan LDL yang lebih rendah, dan mereka bisa sembuh dari serangan jantung lebih cepat.

Beberapa percobaan laboratorium juga menunjukkan bahwa teh hijau dan teh hitam mungkin bisa meningkatkan metabolisme untuk membantu menurunkan berat badan, memblockir respon allergy, menghambat perkembangan tumor, melindungi tulang, memerangi napas bau, memperbaiki kulit, mencegah penyakit Parkinson's, bahkan menunda serangan diabetes.

Dalam sebuah penelitian yang melibatkan cell-cell kanker bladder, extract teh hijau sepertinya membuat cell-cell kanker bertingkah aneh. Mereka jadi matang lebih cepat, mengikat erat satu sama lain, dan sulit untuk berkembang biak.

Penelitian lain menemukan bahwa pria yang meminum teh oolong plus extract teh hijau, berat badan dan total lemak tubuhnya turun lebih banyak dibanding pria yang hanya meminum teh oolong.

Selain itu, peminum teh hijau juga punya level kolesterol LDL yang lebih rendah.

Penelitian kecil lainnya menemukan bahwa antioxidant yang di dapat dari meminum teh bisa mencegah kanker kulit. Ada juga sejumlah bukti yang menunjukkan bahwa teh extract yang diaplikasikan pada kulit (melalui lotion) bisa memblockir sinar matahari yang mengarah pada kanker kulit.

Semua penelitian ini sepertinya mensugestikan bahwa jika anda ingin melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk diri sendiri, minumlah teh. "Teh tidak mengandung kalori dan banyak mengandung polyphennol. Jika anda meminum teh, anda tidak akan meminum soda, itu benar-benar bermanfaat. Air tidak memberikan anda polyphenol tersebut," kata Blumberg.

Weisburger menganjurkan untuk meminum 6 sampai 10 gelas teh hitam atau teh hijau sepanjang hari, mulai dari sarapan sampai makan malam. Pilih yang tidak mengandung kafein, jika perlu. "Flavonoid tidak akan berubah sekalipun kafeinnya dibuang," kata Weisburger.