Nutrisi untuk Remaja

Nutrisi digambarkan sebagai proses penyerapan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh melalui makanan yang kita makan. Nutrisi yang baik untuk remaja bisa membantunya dalam mencegah berbagai gangguan penyakit dan meningkatkan kesehatan, perkembangan, dan pertumbuhannya.

Jumlah asupan vitamin dan mineral yang cukup adalah salah satu bagian penting dari nutrisi. Vitamin adalah zat organik yang terdapat di dalam makanan. Vitamin dibutuhkan oleh tubuh untuk mengatur metabolisme dan mempertahankan pertumbuhan dan fungsi-fungsi normal.

Mineral itu sangat vital karena mereka adalah pondasi yang membentuk otot, jaringan, dan tulang. Mineral juga sangat penting bagi sistem penyokong kehidupan, misalnya hormon, mentransfer oxygen, dan sistem-sistem enzym.

Ada banyak nutrisi yang diserap oleh tubuh dari makanan, dan setiap kelompok makanan mensupply setidaknya satu bahan gizi. Misalnya, oat bran, yang terbuah dari gandum utuh, bisa mensupply serat dan mineral yang disebut magnesium.

Tujuan

Nutrisi yang tepat itu sangat penting untuk menjaga kesehatan anak remaja, agar mereka bisa tumbuh dan berkembang dengan normal. Pola makan yang sehat juga membantu para remaja untuk berpartisipasi lebih aktif disekolah dan beraktivitas fisik.

Pada beberapa tahun belakangan ini, telah terjadi penurunan status nutrisi dan kesehatan pada remaja. Hasil survey menunjukkan bahwa setidaknya 18% anak-anak dan remaja yang berusia 6 - 10 tahun kelebihan berat badan, dan setidaknya 11% remaja mengalami obesitas.

Ditahun 2000, lebih dari 16% populasi yang berusia dibawah 18 tahun hidup dalam kemiskinan, dan sebagai akibatnya, seringkali mereka tidak mendapat nutrisi yang cukup.

Banyak remaja yang mengkonsumsi kalori lebih dari yang mereka butuhkan, namun tidak mendapat jumlah nutrisi harian yang cukup seperti yang direkomendasikan. Salah satu keprihatinan utama mengenai anak dan remaja adalah level kalsium, potassium, serat, magnesium, dan vitamin E yang kurang dalam diet mereka.

Pola makan yang tidak sehat akan mengarah pada status nutrisi yang buruk dan bisa mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan remaja. Penyebab ini dirangking sebagai penyebab ketiga terbesar dari berbagai penyakit kronis yang mempengaruhi sekitar 5% gadis remaja.

Penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan makan dan nutrisi pada remaja bukan cuma bisa mempengaruhi berat badannya, namun juga kesehatannya dimasa-masa yang akan datang. Sebagai contoh, kekurangan kalsium pada usia remaja bisa memperbesar resiko osteoporosis saat mereka dewasa.

Yang terakhir, nutrisi pada remaja itu penting karena sebagian remaja punya masalah kesehatan yang membutuhkan diet khusus.

Diabetes type 1, atau juvenile diabetes, di diagnosa pada sebanyak 13.000 anak dalam satu tahun, seringkali selama mereka masih berusia remaja. Hal ini membutuhkan pengontrolan faktor-faktor diet dan gaya hidup yang bisa jadi cukup sulit untuk remaja yang sibuk.

Yang mengejutkan, peningkatan dalam obesitas berarti bahwa diabetes type 2, yang dimasa lalu hanya di alami oleh orang dewasa, saat ini frekuensinya juga semakin meningkat pada remaja.

Deskripsi

Ditahun 2005, United States Department of Agriculture (USDA) dan United States Department of Health and Human Services memperbarui Dietary Guidelines-nya.

Guidlines ini berisi panduan-panduan yang didasari oleh berbagai hasil penelitian ilmiah, mengenai cara memilih diet yang bernutrisi dan cara mempertahankan berat badan yang sehat.

Meski ditulis untuk orang dewasa, namun unsur-unsur gizinya sama untuk semua orang yang berusia lebih dari 2 tahun. Panduan ini juga membahas tentang aktivitas fisik dan keamanan makanan.

USDA merevisi pyramid makanan tradisional untuk membuatnya lebih mudah disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing orang.

Kelompok-kelompok makanan dasar

Berikut ini adalah kelompok-kelompok makanan dasar yang disertakan dalam pyramid yang disediakan oleh USDA:

  • Sayuran. Pyramid merekomendasikan untuk banyak memakan sayuran yang berwarna hijau gelap dan orange, juga buncis dan kacang polong.
  • Buah-buahan. Berbagai jenis buah segar, beku, atau kalengan itu bagus, namun USDA merekomendasikan untuk membatasi jus buah.
  • Susu, yogurt, dan keju. USDA merekomendasikan untuk mendapat kalsium yang cukup dari susu rendah atau tanpa lemak. Remaja yang tidak bisa minum susu seharusnya diberikan produk-produk yang bebas lactose atau sumber kalsium lainnya, misalnya keju dan yogurt.
  • Daging dan kacang-kacangan. Lean protein seharusnya berasal dari daging rendah lemak dan unggas yang disiapkan dengan cara dibakar atau dipanggang. Memvariasikan pilihan itu dianjurkan, sehingga memperbanyak pilihan ikan, kacang-kacangan, dan biji-bijan yang menyediakan protein sebagai bagian dari diet.
  • Minyak dan lemak. Sebagian besar lemak seharusnya berasal dari ikan, kacang-kacangan, dan sayuran yang mengandung minyak. Lemak solid misanya mentega, margarine seharusnya dibatasi. Remaja sebaiknya tidak mengkonsumsi lebih dari 25 - 35% kalori dari lemak.

Mengadopsi pola makan seimbang

Dietary Guidelines menganjurkan untuk mengadopsi pola makan yang seimbang. Pyramid USDA ini, bisa dimodifikasi dan disesuaikan dengan menu diet untuk remaja yang akan menyediakan gizi yang cukup untuk energi yang mereka perlukan dalam pertumbuhan dan perkembangan.

Para remaja seringkali mengkonsumsi junk-food dan soda pemanis dalam kadar yang tinggi, terutama saat diluar rumah. Lebih dari 1/2 jumlah remaja yang tidak memenuhi standard dari Dietary Guidelines untuk jumlah konsumsi buah dan sayuran, dan hampir 1/3 dari mereka yang mengkonsumsi lemak lebih dari yang dianjurkan.

Para peneliti juga melaporkan bahwa setidaknya 2/3 remaja pria dan wanita yang telah mencoba menurunkan berat badannya menggunakan metode diet yang tidak tepat.

Cairan

Banyak remaja yang mengabaikan peran penting cairan dalam nutrisi. Sangat penting untuk membatasi minuman yang banyak mengandung gula dan jus buah, terutama diantara waktu makan.

Minuman yang mengandung kafein, soda, dan kopi, bisa mengganggu pola tidur jika dikonsumsi saat malam, yang jadi penyebab timbulnya masalah kesehatan dan mengganggu kinerja para remaja disekolah.

Para remaja juga dianjurkan untuk minum air dalam jumlah yang cukup, namun juga jangan terlalu berlebihan.

Nutrisi untuk kekuatan

Para remaja yang aktif secara fisik dan berolahraga akan mempunyai kebutuhan nutrisi yang berbeda dibanding remaja lain dengan usia yang sama. Sebagai contoh, mereka akan membutuhkan cairan lebih banyak saat berlatih.

Secara umum, mereka yang sangat aktif juga membutuhkan karbohidrat lebih banyak dibanding remaja lain pada umumnya. Karbohidrat menyediakan energi, namun sebaiknya didapat dari nasi dan buah-buahan, bukan dari gula olahan.

Diet vegetarian

Minoritas remaja adalah vegetarian, meski akhir-akhir ini populeritas dari berbagai diet vegetarian telah meningkat dikalangan remaja. Secara umum, para remaja ini bisa memenuhi kebutuhan nutrisinya dan mencapai perkembangan yang normal melalui diet vegetarian yang seimbang.

Namun trend ke arah vegetarianism telah berkontribusi pada kekurangan nutrisi dikalangan remaja karena membatasi mereka untuk makan ditahun-tahun perkembangannya. Para peneliti telah melaporkan para remaja yang terhambat pertumbuhannya, tulang yang rapuh, dan rentan terhadap stress akibat kekurangan nutrisi pada diet vegetarian.

Dietary Guidelines di design sedemikian rupa sehingga mereka yang vegetarian bisa mencapai jumlah nutrisi yang direkomendasikan melalui penyeleksian makanan tertentu.

Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa para remaja putri seringkali punya level gizi yang rendah, misalnya zinc, zat besi, dan kalsium, yang bisa lebih sulit untuk didapat melalui diet vegetarian. Hanya 1 dari 4 remaja putri yang makan dalam kuantitas yang sesuai dengan rekomendasi harian.

Para remaja yang mengikuti diet vegan dan microbiotic mungkin akan membutuhkan supplemen tambahan.

Kalorie dan manejemen berat badan

Guidline dan pyramid difokuskan pada dasar-dasar menejemen kalori, untuk mengatur keseimbangan energi, atau jumlah kalori yang dimakan vs. jumlah kalori yang digunakan oleh tubuh.

Dengan mengatur porsi, mengikuti diet yang seimbang, dan membatasi jumlah kalori yang didapat dari makanan yang banyak mengandung gula dan lemak, para remaja bisa mendapatkan dan mempertahankan jumlah kalori yang cukup.

Beraktivitas fisik secara teratur bisa membantu menyeimbangkan energi. Penelitian menunjukkan bahwa hanya dengan mengurangi 100 kalori per hari dari diet, bisa membantu mereka untuk mengatur berat badannya. Dan soda umumnya mengandung 150 kalori.

Orang dewasa perlu membantu mengajarkan pada para remaja bahwa pola makan yang seimbang dan mengatur kalori itu bisa membantu mereka dalam mengatur berat badannya, bukan dengan cara menjalani diet yang tidak sehat atau fad diet.

Aktivitas fisik juga membantu dalam mengatur berat badan. Mendorong mereka untuk banyak berpartisipasi dalam olahraga atau menghabiskan waktu diluar dengan keluarga dan teman, bisa membantu mereka dalam mengatur berat badannya secara aman.

Dikalangan remaja pada umumnya, berdiet adalah peramal yang penting dalam memprediksi timbulnya gangguan pada pola makan.

Gadis remaja yang menjalani diet ketat, punya peluang 18 kali lebih besar untuk mengalami gangguan pada pola makan, misalnya anorexia nervosa, bulimia nervosa, atau gangguan-gangguan lainnya.

Sedangkan gadis remaja yang menjalani diet tingkat menengah, punya peluang 5 kali lebih besar untuk mengalami gangguan pola makan.

Peringatan

Sama seperti orang dewasa, para remaja perlu untuk memahami bahwa cara terbaik untuk mencapai level rekomendasi nutrisi adalah dengan mengkonsumsi makanan, bukan dengan mengkonsumsi supplemen vitamin dan mineral.

Penggunaan supplemen seharusnya dilakukan hanya jika diawasi oleh seorang ahli medis yang memahami kebutuhan nutrisi dari para remaja.

Para remaja seharusnya memahami bahwa cara terbaik untuk mengatur berat badan itu adalah dengan menggunakan metode diet seimbang, memakan makanan fresh, dan beraktivitas fisik, bukan dengan cara berpuasa, menggunakan obat-obatan, supplemen, atau menjalani fad diet.

Komplikasi

Pada remaja, kegagalan untuk memakan makanan yang bernutrisi bisa menyebabkan masalah terhadap pertumbuhan dan perkembangan mereka, dan untuk jangka panjang bisa menyebabkan komplikasi, misalnya obesitas dan osteoporosis.

Gangguan pola makan bisa mengarah pada komplikasi yang serius pada remaja, termasuk kekurangan gizi, perubahan fungsi jantung yang disebabkan oleh kelaparan, pendarahan usus, dan mungkin menyebabkan depresi yang mengarah para bunuh diri.

Manajemen diabetes yang tidak tepat bisa mengarah pada hilangnya kesadaran dan seizures, dan dalam jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan pada mata, ginjal dan penyakit jantung, atau kerusakan jaringan syaraf.

Perhatian orang tua

Peran orang tua sangat penting untuk mengimbangi berbagai tekanan dari rekan-rekannnya dan image yang saling bertentangan yang terus menerus mereka dapat dari berbagai media massa.

Disatu sisi, para remaja melihat imaje tubuh yang tidak realistis di televisi dan majalah. Di sisi lain, mereka dibombardir dengan iklan-iklan dari berbagai jenis makanan yang sudah diproses dan tidak sehat.

Remaja putri juga terus menerus membaca artikel majalah mengenai diet dan cara menurunkan berat badan, sebuah kebiasaan yang bisa mengarah pada percobaan penurunan berat badan dengan cara yang tidak sehat.

Website di internet bahkan ada yang menyediakan petunjuk kepada para remaja mengenai cara mencapai dan menyembunyikan gangguan pola makan yang mereka alami, dan produk apa yang bisa membantu mereka yang menderita bulimia nervosa.