Macrobiotic Diet

Apakah anda mau mengubah cara anda makan dan cara anda hidup agar bisa mengurangi berat badan?

Jika iya, maka macrobiotic diet yang ketat mungkin tepat untuk anda. Suatu macrobiotic diet adalah suatu jenis diet yang utamanya terdiri dari whole grain, sereal, dan sayuran.

Versi-versi awal dari suatu macrobiotic diet menganjurkan hanya memahami whole grain yang dimasak, tapi aturan-aturan yang lebih ekstrem ini tidak lagi digunakan karena berpotensi menimbulkan efek-efek yang berbahaya bagi kesehatan.

Bagaimana dengan pendekatan yang baru? The macrobiotic diet "menganjurkan makanan-makanan utuh vs. makanan-makanan yang diproses," kata Audrey Young, MS, RD, LDN, seorang ahli gizi di Newton, Mass.

Macrobiotic Diet: Bagaimana Cara Kerjanya?

Suatu macrobiotic diet itu bukan cuma untuk mengubah cara anda makan, tapi juga di rancang untuk mengubah cara anda hidup. Young mengatakan bahwa macrobiotic diet typical umumnya menganjurkan meditasi dan memperlambat gaya hidup anda.

Diet-diet macrobiotic menyertakan unsur-unsur Budhisme, bersama dengan suatu perencaan makan simple yang mengeliminasi produk-produk dairy, daging, dan makanan-makanan berlemak karena efek-efeknya yang disebut beracun pada tubuh anda.

Pada suatu macrobiotic diet, sekitar setengah dari kalori anda akan berasal dari whole grain, dan sisanya dari buah, sayuran, dan soup. Selain itu, ikan, kacang-kacangan, biji-bijian, acar, rempah-rempah Asia, dan teh tertentu bisa dikonsumsi sesekali.

Sayuran tertentu, termasuk kentang, tomat, asparagus, dan avocados, itu dilarang. Juga, makanan-makanan yang anda makan pada suatu macrobiotic diet seharusnya organik.

Saat tiba waktunya untuk memasak pada suatu macrobiotic diet, makanan-makanan itu dianggap suci, jadi anda harus mempersiapkan makanan anda dalam suatu lingkungan yang damai. Periuk, panci, dan peralatan dapur anda seharusnya dibuat dari bahan-bahan tertentu, misalnya kayu, gelas, dan stainless steel, dan anda tidak boleh menggunakan microwave atau peralatan listrik.

Sama dengan sebagian besar diet dan gaya hidup, terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan. Suatu macrobiotic diet bisa bermanfaat jika dilakukan dalam suatu cara yang sehat, tapi mungkin juga mengandung resiko tertentu jika direncanakan dengan buruk.

Macrobiotic Diet: Pro

  • Peningkatan dalam jumlah asupan. Diet-diet macrobiotic utamanya terdiri dari whole grain, buah dan sayuran, yang merupakan suatu bagian penting dari suatu diet yang sehat. Ada banyak bukti bahwa dengan menggabungkan makanan-makanan ini ke dalam diet bisa meningkatkan kesehatan anda.
  • Mengurangi resiko penyakit-penyakit tertentu. Memakan suatu diet rendah lemak, tinggi serat yang kaya dalam buah dan sayuran bisa mengurangi resiko anda untuk mengembangkan beberapa penyakit, termasuk penyakit cardiovascular dan kanker jenis tertentu. Para peneliti sedang mengamati apakah suatu macrobiotic diet mungkin mampu untuk mencegah kanker.

Macrobiotic Diet: Kontra

  • Kekurangan nutrisi. "Beberapa dari keprihatinan yang berhubungan dengan suatu macrobiotic diet itu adalah mengalami kekurangan dalam protein, zat besi, kalsium, vitamin B12 dan vitamin D," kata Young. Tapi dia menambahkan bahwa anda bisa memenuhi semua gizi yang dibutuhkan ini jika diet anda direncanakan dengan baik. Misalnya, anda bisa mendapatkan zat besi dari pisang dan biji-biji pumpkin.
  • Pembatasan-pembatasan yang tidak realistis. Satu peringatan mengenai macrobiotic diet adalah bahwa diet ini melarang atau membatasi sejumlah makanan sehat, misalnya avocado, produk-produk dairy, dan telur, kata Katherine Tallmadge, MA, RD, juru bicara untuk American Dietetic Association dan penulis dari Diet Simple: 192 Mental Tricks, Substitutions, Habits and Inspirations. "Aturan-aturan yang kaku menghilangkan unsur kenikmatan dari makan dan hidup," kata Tallmadge. "Sebutir avocado utuh hanya terdiri dari 220 kalori; yang sebagian besar lemak, tapi itu adalah jenis lemak yang sehat. Dan kita tahu bahwa produk-produk dairy itu menurunkan tekanan darah dan mengandung kalsium untuk tulang." Mengenai efek-efek dari memakan telur, Tallmadge mengatakan bahwa "Orang-orang yang berumur paling panjang di dunia (Orang Jepang) itu adalah pemakan telur terbanyak di dunia."
  • Pengurangan berat badan yang tidak diniatkan. Orang-orang yang menderita kanker seringkali mencoba suatu macrobiotic diet, tapi pengurangan berat badan yang tidak disengaja bisa menjadi suatu efek samping yang berbahaya. Karena anda sering membutuhkan kalori yang lebih tinggi dan kebutuhan-kebutuhan gizi saat anda menderita kanker, maka penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum anda melakukan perubahan-perubahan pola makan.
  • Tidak ada supplementasi. Diet-diet macrobiotik umumnya mengabaikan supplement-supplement vitamin dan mineral. "Untuk alasan tersebut, mungkin lebih sulit untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan gizi tersebut," kata Young.

Suatu macrobiotic diet bisa menjadi suatu perencanaan makan dan gaya hidup yang sehat jika anda memastikan bahwa anda mendapatkan gizi yang anda butuhkan.

Jika anda serius untuk mencobanya, Young menganjurkan anda untuk bekerja sama dengan seorang ahli gizi saat mengadopsi suatu macrobiotic diet sehingga kebutuhan-kebutuhan gizi anda akan terpenuhi.