Makanan Sehat - Prem Kering

Prem dipercaya memiliki asal di wilayah-wilayah dekat laut Caspian, yaitu sebuah laut yang memisahkan antara Russia, Azerbaijan, Iran, Turkmenistan, dan Kazakhstan.

Proses pembuatan prem kering, seperti nama yang saat ini cenderung sering digunakan, dimulai di area yang sama ribuan tahun yang lalu.

Seiring waktu, prem kering (Prunus domestica L.) menyebar ke seluruh daratan Eropa.

Adalah Louis Pellier orang yang pertama kali memperkenalkan pohon pren ke California pada pertengahan abad ke 19 Masehi.

Dia menanam pohon prem yang diambil dari daerah asalnya Prancis, terutama pohon-pohon varietas Agen, yang menghasilkan buah prem yang sangat coocok untuk dikeringkan.

Saat ini, California adalah produsen terbesar di dunia untuk prem kering.

Dimasa lalu, prem kering sering lebih dipandang sebagai sebuah laxative (obat pencahar) -- terutama untuk para manula dengan sistem-sistem pencernaan yang lambat.

Saat ini, prem dikenal sebagai makanan yang banyak mengandung vitamin A, serat, potassium dan copper, juga magnesium dan borium.

Prem kering memiliki senyawa-senyawa polyphenolic yang memiliki kemampuan antioxidant dan anti-inflammatory, juga beta-carotene, yang menurunkan level dari radikal-radikal bebas.

Karena kadar airnya telah dikurangai, prem kering itu adalah sumber gizi yang lebih padat dibanding prem segar. Tapi, apa pendapat para peneliti?

Osteoporosis

Itu mungkin kedengarannya memang aneh, tapi ada sejumlah bukti bahwa prem kering mungkin bermanfaat bagi jutaan orang diseluruh dunia yang sedang berhadapan dengan osteoporosis.

Dalam sebuah studi yang dipublikasikan tahun 2005 di Menopause, para peneliti Oklahoma pura-pura mengoperasi (melakukan sebuah operasi placebo) atau ovariectomized pada 90 tikus Sprague-Dawley.

Kemudian tikus-tikus ini diberi makan sebuah diet standard dengan atau tanpa tambahan prem kering (5 persen, 15 persen, atau 25 persen). Setelah 60 hari,  para peneliti menganalisa contoh darah dan tulang-tulang dari tikus-tikus tersebut.

Penemuan mereka ternyata dramatis. ‘‘Prem kering, sebanyak lima persen, itu efektif dalam mengembalikan kepadatan tulang femoral dan tibial. Prem kering juga meningkatkan kepadatan tulang lumbar, dengan HD [high dose] tercapai sebuah statistik yang signifikan.’’

Selain itu, para peneliti menemukan peningkatan dalam kualitas tulang dan trabecular tulang (jaringan di dalam tulang yang mirip sebuah sepon) tidak terlihat dalam kelompok kontrol. Ini terutama signifikan. Kehilangan dalam konektivitas trabecular sebelumnya dipercaya ‘‘menjadi suatu proses yang tidak bisa di ubah.’’

Para peneliti Oklahoma juga melakukan sebuah studi yang dipublikasikan tahun 2006 di Bone. Dalam percobaan ini, para peneliti menyelidiki tikus-tikus castrated (sebuah prosedure yang memicu osteoporosis) yang diberi makan entah dengan ekstrak prem kering dosis rendah, menengah atau tinggi.

Para peneliti menemukan bahwa tikus-tikus yang diberi ekstrak prem kering dosis menengah dan tinggi tidak mengalami castration-induced ‘‘pengurangan dalam seluruh tubuh, femur dan lumbar vertebra bone mineral density (BMD).’’

Bahkan tikus-tikus yang diberi makan dengan ekstrak prem kering dosis rendah mengalami peningkatan dalam ciri-ciri kimiawi dari kehilangan dan kekuatan tulang.

Dalam sebuah studi in vitro yang di publikasikan tahun 2009 di The Journal of Nutritional Biochemistry, para peneliti menyelidi efek dari polyphenols prem kering dengan konsentrasi yang berbeda (mulai dari nol sampai 20 miligram per mililiter) pada cell-cell tikus.

24 jam setelah mencampurkan cell-cell dengan prem kering, para peneliti menanamkan tumor necrosis factor-alpha (TNF-alpha), yang menghambat aktivitas dari cell-cell yang terlibat dalam pembentukan tulang.

Para peneliti menemukan bahwa polyphenol dengan dosis 5, 10, dan 20 micrograms per milliliter membantu produksi dari zat-zat yang berhubungan dengan pembentukan tulang, bahkan dalam keberadaan TNF-alpha.

Mereka menyimpulkan bahwa, ‘‘Adalah hal yang mungkin bahwa makanan yang terbuat dari prem kering bisa berfungsi sebagai sumber zat-zat polyphenolic yang membantu mengatur pembentukan dan penyerapan tulang, dan meyediakan sebuah alternatif natural untuk orang-orang yang beresiko osteoporosis.’’

Dalam sebuah artikel yang dipublikasikan tahun 2009 di Ageing Research Reviews, Bahram H. Arjmandi, PhD,  yang melakukan penelitian ekstensif mengenai prem kering, dan salah satu dari siswa lulusannya menulis, ‘‘prem kering menurut sepengetahuan kami adalah zat natural yang paling efektif dalam pencegahan dan pemulihan kehilangan tulang pada hewan-hewan jantan . . . .  dan betina yang menjadi model dari osteoporosis . . . Berdasarkan pada pengamatan kolektif kami, kemanjuran dari prem kering mengalahkan zat-zat natural yang terdapat pada makanan fungsional lain.’’

Menajamen Berat Badan

Dalam sebuah studi yang dipresentasikan dalam meeting Experimental Biology tahun 2009 di New Orleans, para peneliti San Diego State University mencatat bahwa pada hari-hari yang terpisah, setelah berpuasa, 90 wanita dewasa mengkonsumsi salah satu dari dua snack 238 kalori (prem kering atau cookies rendah lemak), 238 kalori white bread, atau air.

Para akhir dari periode test selama dua jam, para subjek ‘‘diberikan suatu makanan untuk dikonsumsi sampai puas.’’ Para subjek melengkapi questionnaire mengenai rasa lapar, dan secara periodik darah mereka dianalisa.

Para peneliti menemukan bahwa wanita yang memakan prem kering ternyata lebih puas dibanding wanita yang memakan cookies rendah lemak. Selain itu, para pemakan prem kering punya level glukose darah yang lebih rendah dibanding para pemakan cookies rendah lemak.

Menurut para peneliti, ‘‘Hasil-hasil ini menyiratkan bahwa dengan mengkonsumsi prem kering sebagai snack mengurangi nafsu makan pada cookies rendah lemak yang tersedia secara komersial, mungkin dengan cara memproduksi glukose yang lebih rendah dan atau mengatur konsentrasi dari hormon-hormon nafsu makan.’’ (Tidak ada komentar mengenai konsumsi white bread atau air.)

Atherosclerosis

Dalam sebuah studi selama lima bulan terhadap hewan yang dipublikasikan tahun 2009 di British Journal of Nutrition, para peneliti dari University of Minnesota memberi makan tikus-tikus yang segera mengembangkan atherosclerosis (‘‘pengerasan pada pembuluh darah’’) dengan berbagai jumlah prem kering powder.

Satu kelompok tikus kontrol tidak mengkonsumsi prem kering powder. Para peneliti menemukan bahwa tikus yang memakan setara dengan 10 sampai 12 prem kering per hari untuk ukuran manusia, mengalami penurunan yang signifikan dalam atherosclerotic lesions mereka.

Para peneliti menyimpulkan bahwa, ‘‘mengkonsumsi prem kering itu mungkin bisa membantu memperlambat pengembangan dari atherosclerosis.’’

Kesehatan Jantung

Dalam sebuah studi yang dipublikasikan tahun 2003 di Archives of Internal Medicine, para peneliti mengikuti jumlah asupan serat dari hampir 10.000 orang dewasa untuk selama rata-rata 19 tahun. Pada saat awal studi, tidak satupun subjek yang menderita penyakit jantung.

Selama tahun-tahun follow-up, terdapat 1.834 kemunculan kasus dari penyakit jantung koroner dan 3.726 kemunculan kasus dari penyakit cardiovascular.

Para subjek yang paling banyak memakan serat (12 gram per hari), misalnya serat yang terdapat dalam prem kering, punya 12 persen lebih sedikit penyakit jantung dan 11 persen lebih sedikit penyakit cardiovascular dibanding yang paling sedikit memakan serat (5 gram per hari).

Para subjek yang mengkonsumsi serat water-soluble paling banyak, misalnya yang ditemukan dalam prem kering, punya hasil-hasil yang lebih baik. Mereka mengalami 15 persen penurunan dalam resiko dari penyakit jantung koroner dan 10 persen penurunan dalam resiko dari penyakit cardiovascular.

Para peneliti menulis bahwa, ‘‘jumlah asupan serat yang lebih tinggi, terutama serat water-soluble, mengurangi resiko dari CHD [coronary heart disease].’’

Kanker Payudara

Dalam sebuah studi yang dipublikasikan tahun 2008 di International Journal of Cancer, para peneliti Skandinavia dan Jepang mengamati peranan dari makanan-makanan yang banyak mengandung serat, misalnya prem kering, dalam resiko dari kanker payudara.

Mereka mengikuti sekelompok subjek yang terdiri dari hampir 52.000 wanita postmenopausal selama rata-rata 8,3 tahun. Saat dibandingkan dengan wanita yang memakan makanan berserat paling sedikit, wanita yang paling banyak memakan makanan berserat punya resiko 24 persen lebih kecil untuk mengalami kanker payudara.

Para peneliti mencatat bahwa penemuan mereka ini, ‘‘mengesankan bahwa asupan serat dari buah dan sereal itu mungkin memiliki sebuah peran dalam mengurangi resiko dari kanker payudara.’’

Fitur Lain dari Prem Kering

Prem kering telah terbukti mampu menekan pertumbuhan dari pathogen-phatogen yang terdapat di dalam daging. Bahkan, kombinasi sebanyak tiga persen saja dari ekstrak, sudah mampu untuk membunuh 90 persen phatogen dengan efektif.

Tidak seperti rempah-rempah, yang cenderung mengubah rasa dari daging, prem kering tidak mengubah rasa.

Peringatan!

Karena kandungan polyphenol nya, jus-jus yang berwarna gelap mengurangi penyerapan zat besi. Jadi, untuk orang yang punya kecenderungan mengalami anemia, harus berhati-hati saat meminum jus prem kering. Akan lebih baik untuk tidak meminum jus dengan makanan. Lebih baik, minumlah diantara waktu makan.

Nah, haruskah prem kering menjadi bagian dari diet?

Tentu. Tapi, untuk mencegah gangguan pencernaan, akan lebih bijak untuk meningkatkan jumlah asupannya secara bertahap.