Makanan Sehat - Cranberries

Sejak dulu sudah diketahui bahwa Orang Indian di Amerika menggunakan cranberries sebagai obat untuk menyembuhkan luka.

Mereka senang memasak cranberries yang di beri pemanis maple syrup atau madu. Saat orang-orang koloni tiba, mereka juga mengembangkan sebuah versi rasa manis dari red berries yang berasa asam ini.

Sejak awal abad ke 18 Masehi, orang-orang koloni mengeksport cranberries ke Inggris. Namun, sejarah pemanfaatan cranberry berubah untuk selamanya di tahun 1840 saat seorang pria Massachusetts mengamati bahwa cranberries banyak tumbuh saat angin dan ombak memenuhi bog (tanah berlumpur) nya dengan pasir.

Bog-bog menjadi media yang ideal untuk pertumbuhan cranberry. Tidak butuh waktu lama bagi penanaman cranberry untuk menyebar ke seluruh Amerika Serikat, terutama di wilayah-wilayah Wisconsin, Massachusetts, New Jersey, Oregon, dan Washington.

Cranberries banyak mengandung Vitamin C, serat, manganese dan vitamin K. Meski mungkin sudah dikenal baik untuk pencegahan dan mengobati infeksi saluran kencing, tapi cranberries juga dianggap bermanfaat untuk mengatasi sejumlah gangguan medis lainnya, termasuk penyakit jantung dan bisul.

Ada banyak penelitian mengenai cranberries. Sudah waktunya untuk meninjau ulang mengenai apa yang telah dipelajari oleh para peneliti.

Infeksi Saluran Kencing

Dalam sebuah studi yang dipublikasikan tahun 2007 di Phytomedicine, para peneliti mencoba untuk mengetahui apakah perawatan dengan ekstrak cranberry bisa membantu 12 wanita, dengan usia antara 25 sampai 70 tahun, yang minimal pernah mengalami satu dari enam infeksi saluran kencing pada tahun sebelumnya.

Selama 12 minggu, para wanita tersebut meminum 200-mg kapsul yang terbuat dari ekstrak cranberry yang di standarisasi ke 30 persen phenolics dua kali sehari. S

elama studi, tidak satupun dari wanita ini yang memiliki infeksi saluran kencing. Dua tahun kemudian, 8 dari 12 wanita yang terus mengkonsumsi cranberry tetap terbebas dari infeksi saluran kencing.

Para peneliti mencatat bahwa, ‘‘Suatu pengolahan cranberry dengan kandungan phenolic yang tinggi mungkin benar-benar bisa mencegah UTIs [urinary tract infections] pada wanita yang menjadi subjek dari terulangnya infeksi.’’

Dalam sebuah studi yang dipublikasikan tahun 2009 di  Journal of Antimicrobial Chemotherapy, Skotlandia, para peneliti membandingkan efektivitas dari ekstrak cranberry dengan dosis rendah dari  antibiotic trimethoprim untuk pencegahan terulangnya infeksi saluran kencing pada wanita manula.

Para subjek terdiri dari 137 wanita yang mendapat satu atau lebih perawatan antibiotik untuk infeksi saluran kencing selama satu tahun sebelumnya. Selama enam bulan, para wanita tersebut mendapat 500 mg ekstrak cranberry atau 100 mg trimethoprim.

Meski infeksi saluran kencing lebih banyak terjadi pada kelompok wanita yang mendapat ekstrak cranberry, tapi jarak waktu sebelum suatu infeksi muncul hampir sama dalam kedua kelompok -- 84,5 hari untuk wanita yang mendapat ekstrak cranberry dan 91 hari untuk mereka yang mendapat antibiotik.

Namun, sementara ekstrak cranberry tidak punya efek samping, orang yang menggunakan antibiotik untuk waktu yang lama mungkin akan mengalami efek samping misalnya mual, perut melilit, muntah-muntah, sensitif terhadap matahari, dan atau kebal terhadap pengobatan.

Bagaimana cranberries bisa mencegah infeksi ini?

Sebelumnya, itu diperkirakan karena kadar asam di dalam cranberries yang menghentikan perkembangan bakteri.

Namun, dalam sebuah studi laboratorium yang dipublikasikan tahun 2009 di Journal of Medicinal Food, para peneliti dari Worcester Polytechnic Institute in Worcester, Massachusetts, menyatakan bahwa bukan kadar asam melainkan senyawa yang terdapat di dalam cranberies.

Sekitar 85 persen dari semua infeksi saluran kencing itu disebabkan oleh adhesi dari bakteri E. coli ke lapisan cell-cell saluran kencing.

Para peneliti menyatakan bahwa proanthocyanidins yang terkandung di dalam cranberries mengubah permukaan dari bakteri sehingga tidak mampu untuk terus menempel pada cell-cell epithelial saluran kencing.

Selain itu, efeknya mungkin dibalik--‘‘karena bakteri tersebut tumbuh kembali di dalam cranberry--media bebas kembali mendapatkan kemampuannya untuk menempel pada cell-cell uroepithelial dan kekuatan adhesinya dikembalikan pada nilai-nilai yang diamati dalam kondisi terkontrol.’’

Karenanya, saat orang-orang berhenti mengkonsumsi cranberries dalam bentuk makanan atau supplement, maka infeksi saluran kencing sepertinya akan kembali terulang.

Kesehatan Jantung

Dalam sebuah studi yang dipublikasikan tahun 2006 di British Journal of Nutrition, para peneliti dari Quebec menyelidiki efek peningkatan dosis jus cocktail cranberry rendah kalori terhadap level plasma lipid dari 30 pria abdominally obese, dengan usia rata-rata 51 tahun.

Selama periode empat minggu, para pria ini meminum 125 ml/day, 250 ml/day, or 500 ml/hari. Meski tidak ada perubahan yang tercatat dalam level kolesterol total dan LDL, tapi level kolesterol HDL memang meningkat.

Para peneliti menyimpulkan bahwa makanan-makanan misalnya cranberries yang banyak mengandung antioxidant misalnya flavonoids, mungkin bisa melindungi kesehatan jantung.

Dalam sebuah studi Finlandia yang dipublikasikan tahun 2008 di The American Journal of Clinical Nutrition, para peneliti meminta 72 ‘‘unmedicated’’ subjek yang berusia pertengahan dengan faktor-faktor resiko dari penyakit jantung untuk mengkonsumsi produk-produk berries (misalnya cranberries) dalam skala menengah, atau sebuah produk kontrol, selama delapan minggu.

Pada akhir studi, para subjek yang memiliki tekanan darah diambang batas menunjukkan sebuah penurunan yang signifikan dalam tekanan darah systolic mereka.

Selain itu, meski level kolesterol total tetap sama, namun konsentrasi dari serum kolesterol HDL meningkat secara lebih signifikan pada kelompok yang memakan berry dibanding kelompok kontrol.

Para peneliti mencatat bahwa mengkonsumsi berries secara rutin itu ‘‘mungkin memegang sebuah peranan dalam pencegahan dari penyakit jantung.’’

Perawatan Bisul dan Pencegahan Kanker Perut

Dalam sebuah studi yang dipublikasikan tahun 2007 di Molecular Nutrition & Food Research, para peneliti Israel merawat 177 pasien yang terserang bakteri H. pylori, yaitu penyebab bisul dan mungkin berhubungan dengan kanker perut, dengan terapi satu minggu triple standard—omeprazole, amoxicillin, dan clarithromycin (OAC).

Selama menjalani terapi ini, 86 pasien diberi jus cranbery setiap hari dan 88 lainnya diberi suatu placebo. Pada akhir minggu, para pasien tidak lagi menjalani terapi OAC tapi terus mengkonsumsi jus cranberry atau placebo selama dua minggu berikutnya.

712 pasien yang terserang H. pylori yang hanya dirawat dengan OAC bertindak sebagai suatu kelompok kontrol tambahan.

Awalnya, tidak tampak adanya perbedaan yang signifikan antara kelompok cranberry dan placebo. Namun, saat data dianalisa menurut jenis kelamin, suatu perbedaan penting muncul.

Untuk wanita, tingkat pembasmian secara signifikan lebih tinggi pada mereka yang meminum jus cranberry. Tapi perbedaan seperti itu tidak tampak pada pria.

Para peneliti menyimpulkan bahwa, ‘‘penambahan cranberry pada terapi triple meningkatkan tingkat pembasmian dari H. pylori pada wanita.’’

Kesehatan Gusi

Dalam sebuah studi yang dipublikasikan tahun 2007 di Journal of Periodontal Research, para peneliti dari Quebec mempelajari bahwa ekstrak cranberry menghambat aksi dari enzim-enzim yang telah dihubungkan dengan penyakit periodontal (gusi).

Para peneliti mencatat bahwa hasil-hasil mereka ini, ‘‘menyiratkan bahwa zat-zat yang terdapat di dalam cranberry menawarkan perspektif menjanjikan bagi pengembangan dari penyusunan strategi-strategi baru untuk sebuah perawatan adjunctive dari periodontitis.’’ (Periodontitis adalah sebuah kondisi serius yang membunuh jaringan-jaringan lembut dan tulang-tulang yang menyokong gigi.)

Menyehatkan untuk Penderita Diabetes Type 2

Dalam sebuah studi acak placebo terkontrol selama 12 minggu yang dipublikasikan tahun 2008 di Diabetic Medicine, para peneliti mendata 16 pria dan 14 wanita, dengan usia rata-rata sekitar 65 tahun, yang menjalani pengobatan penurun glukose secara oral.

Para peneliti, yang ingin mengamati efek yang akan diberikan oleh supplement cranberry terhadap profile lipid mereka, menyatakan bahwa orang-orang yang mengkonsumsi supplement cranberry punya penurunan dalam level kolesterol total dan LDL.

Mereka juga mengalami peningkatan dalam rasio level kolesterol HDL. Pada saat yang sama, terdapat sebuah ‘‘efek netral pada kontrol glycaemic.’’

Nah, haruskah orang-orang meminum jus dan atau supplement cranberry?

Untuk sebagian besar orang, cranberry adalah sebuah penambahan yang bermanfaat pada diet.

Tapi berhati-hatilah, sebab produk-produk cranberry seringkali banyak mengandung gula. Akan lebih baik jika memilih produk-produk dengan jumlah gula yang rendah atau tidak mengandung gula tambahan.