The Flavor Point Diet
Diet ini di dasarkan pada neuroscience mengenai nafsu makan dan mengajarkan anda cara mengurangi rasa lapar dengan mengenali makanan berdasarkan aromanya. Pelajari pro dan kontra dari the Flavor Point Diet dan apakah diet ini bisa membantu anda mengurangi berat badan.
The Flavor Point Diet, yang diciptakan oleh seorang dokter dari Yale, David L. Katz, MD, dirancang untuk membantu anda mengurangi berat badan dan mempertahankannya tanpa merasa lapar dengan mengajarkan anda untuk mengatur pola makan anda menurut aroma-aroma dari makanan, sambil tetap memakan suatu diet seimbang.
Tapi bisakah suatu diet yang di dasarkan pada selera makan anda menghasilkan kesusksesan?
The Flavor Point Diet: Bagaimana Cara Kerjanya?
“Prinsip dari the Flavor Point Diet itu di dasarkan pada psikologi mengenai selera,” kata Jeannie Gazzaniga-Moloo, PhD, RD, seorang ahli gizi dan juru bicara untuk American Dietetic Association. “Saat suatu aroma dirasakan secara berulang-ulang sepanjang hari, maka pusat nafsu makan di dalam otak itu jadi lebih cepat puas, sehingga tubuh merasakan kepuasan lebih cepat dan kita makan lebih sedikit kalori.”
Gazzaniga-Moloo mengatakan the Flavor Point Diet bekerja untuk mengurangi selera makan pada dua level. Selain membantu anda mengatur pola makan disekitar aroma tertentu yang anda ulang-ulang sepanjang hari, buku Flavor Point Diet, yang juga ditulis oleh Dr. Katz’s wife Catherine, menunjukkan anda cara memasak makanan atau memilih makanan-makanan dengan proses yang minimal sehingga tidak banyak mengandung aroma yang bercampur aduk.
The Flavor Point Diet: Perencanaan
Diet ini disusun dalam tiga tahap. Tahap pertama melibatkan merencanakan makanan-makanan anda disekitar suatu aroma tertentu, yang disebut aroma-aroma tema.
Misalnya, semua makanan pada hari pertama dari diet menekankan aroma kismis. Sarapan terdiri dari sereal whole-grain dengan kismis; makan siang adalah salad kismis-lentil bayam. Pada hari kedua, atau hari nenas, terdapat suatu smoothie nenas untuk sarapan, dan salad nenas-walnut untuk makan siang, serta udang nenas untuk makan malam.
“Tahap kedua dari perencanaan makanan menyertakan suatu variasi yang lebih luas dari aroma harian dimana hanya satu makanan, bukan sepanjang hari, itu adalah bertemakan aroma,” kata Gazzaniga-Moloo.
Tahap ketiga, yang dimaksudkan untuk menjadi tahap yang anda bisa anda lanjutkan tanpa batas, mengijinkan anda untuk memilih makanan anda sendiri berdasarkan prinsip-prinsip yang sudah anda pelajari di tahap pertama dan kedua.
Flavor Point Diet: Contoh Menu
Seperti yang dicatat, dalam tahap pertama, pada setiap kali di sepanjang hari tersebut makanan-makanannya mengikuti suatu tema makanan. Sebagai suatu contoh, berikut ini “Hari Bayam” dari minggu ke tiga:
Sarapan: Bayam dan omelet keju feta dengan roti panggang whole-grain
Cemilan: Crackers atau wortel dengan bayam
Makan siang: Kalkun dan salad bayam
Makan malam: Pasta dengan saus bayam marinara, salad, dan berrie campuran
Flavor Point Diet: Pro
The Flavor Point Diet memiliki banyak hal untuk direkomendasikan:
- Diet ini bernutrisi. “Seperti yang diharapkan dari seorang dokter dengan mandat-mandat dari Dr. Katz, perencanaan diet ini bagus secara nutrisi, kata Gazzaniga-Moloo. “Tema-tema rasa disepanjang buku dibangun berdasarkan suatu kelimpahan dalam buah dan sayuran, whole grain, kacang-kacangan, ikan, dan unggas, serta mendorong pembatasan lemak dan pilihan-pilihan untuk cemilan yang lebih sehat.”
- Selain sangat seimbang, diet ini memenuhi U.S. Department of Agriculture’s Dietary Guidelines for Americans, kata Katie Clark, RD, CDE, MPH, seorang ahli gizi dan asistent profesor klinis di University of California, San Francisco. Dr. Katz juga menekankan tinggi serat.
- Diet ini memberikan penekanan pada manajemen berat badan melalui pengurangan kalori. Semua makanannya adalah 1.000 sampai 1.500 kalori. “Bahkan hari curang (yang melibatkan aroma-aroma misalnya coklat) itu kalori terkontrol,” kata Clark.
- Perencanaannya tersusun rapi. Gazzaniga-Moloo mengatakan bukunya mudah untuk dipahami. Clark menambahkan bahwa Katz menyediakan lebih dari 100 resep dan menu untuk membuat anda bisa melewati periode perencanaan diet selama enam minggu.
- Diet ini membantu orang mengurangi berat badan. “Sebagian besar orang yang mengikuti Flavor Point Diet akan berhasil mengurangi berat badannya seperti saat mereka mengikuti diet rendah lemak, kalori terbatas manapun yang mendorong aktivitas fisik,” kata Gazzaniga-Moloo. Diet ini menganjurkan untuk berolahraga selama 30 menit setiap hari, mengkombinasikan latihan erobik dengan latihan-latihan untuk menguatkan otot.
Flavor Point Diet: Kontra
Ada beberapa kelemahan dari perencanaan diet ini:
- Konsepnya bisa diartikan terlalu jauh. Jika itu terjadi, diet ini bisa menjadi terlalu ketat dalam hal variasi makanan yang dimakan. Memakan suatu variasi makanan itu adalah bagian penting dari pola makan yang sehat, sebuah point yang ditekankan oleh ADA dan USDA.
- Diet ini mungkin menantang ntuk diikuti. Clark mengatakan bahwa resep-resepnya sedikit rumit, membosankan, dan butuh banyak waktu untuk dipersiapkan. Gazzaniga-Moloo menambahkan bahwa jika suatu keluarga dengan anak-anak kecil, terutama yang suka pilih-pilih dalam hal makanan, mencoba untuk mengikuti perencanaan ini, akan menjadi sulit untuk membuat anak-anak agar mau memakan makanan-makanan bertema aroma ini.
- Belum banyak penelitian yang mendukung kesuksesannya. Clark mengatakan bahwa semua penelitian yang dikutip penulis itu adalah miliknya sendiri, yang menimbulkan pertanyaan mengenai kemungkinan terjadinya bias.
- Perencanaan ini “terdengar seperti tipuan,” kata Clark. “Adalah tidak mungkin bahwa 'aroma' itu adalah bagian paling penting dari konsep di dalam pilihan-pilihan makanan untuk mengurangi berat badan.”
Flavor Point Diet: Efek Jangka Pendek dan Jangka Panjang
“Efek jangka pendeknya adalah kepuasan selera dan penurunan berat badan,” kata Gazzaniga-Moloo.
Menurut buku tersebut, adalah mungkin untuk mengurangi sampai 16 pound dalam satu minggu, “yang merupakan suatu target penurunan berat badan yang masuk akal,” kata Clark. Mengenai efek jangka panjangnya, Clark menambahkan, “Sang penulis berharap bahwa pada tahap ketiga anda akan mengadopsi perencanaan tersebut untuk seumur hidup dimana anda memilih makanan-makanan yang fokus pada suatu daftar yang pendek dari bahan-bahan.”
Flavor Point Diet: Apakan Diet ini untuk Semua Orang?
Jika anda memiliki diabetes atau kondisi kesehatan lainnya, anda harus mengkonsultasikan dengan dokter sebelum anda memulai diet ini, kata Gazzaniga-Moloo.
Clark mengatakan mereka yang tidak ahli memasak atau lebih suka suatu diet yang simple mungkin tidak ingin mencoba Flavor Point Diet: “Buku ini bagus untuk dibaca, tapi menurut saya ini bukanlah cara yang paling masuk akal untuk mengurangi berat badan.”
Akan tetapi, jika anda mencari sebuah diet yang baru dan sehat serta punya waktu dan skill untuk mempersiapkan makanan, berarti diet ini mungkin adalah sesuatu yang baru yang anda cari. Seperti yang dikatakan Gazzaniga-Moloo, “Dengan memberikan penekanan pada rasa, Flavor Point Diet mungkin memberikan kembali kenikmatan ke dalam aktivitas makan bagi mereka yang sedang mencoba untuk mengurangi berat badan dan makan lebih sehat.”