Makanan Sehat - Anggur
Anggur, dianggap sebagai salah satu sumber terbaik untuk mangan dan sumber yang bagus untuk vitamin B1, B6 dan C, serta potassium.
Selain itu, anggur mengandung flavonoids, yaitu phytochemical yang menjadi zat-zat antioxidant, misalnya quercitin dan resveratrol.
Tapi apa yang telah ditemukan oleh para peneliti?
Kanker Payudara
Dalam sebuah studi tahun 2008 yang dipublikasikan di Cancer Prevention Research, para peneliti dari Nebraska menemukan bahwa dalam studi-studi di laboratorium, resveratrol memperlambat pembentukan cell-cell tidak normal yang mayoritas mengarah ke kanker payudara.
Para peneliti mencatat bahwa estrogen bereaksi dengan molekul-molekul DNA untuk membentuk adduct-adduct, yang juga dikenal sebagai adduct-adduct DNA.
Sebuah adduct DNA adalah bagian dari DNA yang terikat pada suatu senyawa kanker. Ini adalah tahap paling awal dari suatu cell kanker.
Para peneliti menyatakan bahwa resveratrol itu mampu untuk menghentikan pembentukan dari adduct-adduct DNA ini.
Kanker Colorectal
Dalam sebuah studi California yang dipublikasikan tahun 2007 di Nutrition and Cancer, para peneliti menyelidiki hasil-hasil dari 499 kasus kanker colorectal. Dari jumlah ini, 141 adalah familial dan 358 adalah sporatic. Para pasien dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu peminum wine rutin dan sesekali.
Para peneliti menemukan bahwa diantara para pasien yang keluarganya punya sejarah kanker colorectal (familial), orang-orang yang meminum wine dalam skala menengah selama tahun-tahun sebelum terdiagnosa kanker itu punya perkiraan hasil yang lebih baik.
Dalam sebuah penemuan yang mengejutkan, para peneliti mempelajari bahwa 75 persen dari pasien familial ini masih hidup setelah 10 tahun, dibanding 47 persen diantara pasien familial yang tidak rutin meminum wine.
Kanker Prostate
Sebuah studi laboratorium yang dipublikasikan tahun 2007 di Cancer Research, menguraikan bagaimana para peneliti mampu menggunakan sebuah ekstrak dari kulit anggur muscadine, untuk menghambat perkembangan dari berbagai tahap kanker prostat.
Padahal, ekstrak kulit anggur muscadine tidak banyak mengandung resveratrol. Melainkan, lebih banyak mengandung anthocyanins, yaitu antioxidant flavonoid yang telah menunjukkan aktivitas anti-tumor.
Para peneliti menyimpulkan bahwa, ‘‘zat-zat unik dari MSKE [muscadine grape skin extract] menyiratkan bahwa itu mungkin bisa menjadi suatu sumber yang penting bagi pengembangan lebih lanjut dari agen-agen chemopreventive atau therapeutic untuk melawan kanker prostat.’’
Kesehatan Jantung
Dalam sebuah studi yang dipublikasikan tahun 2008 di Journal of Gerontology: Biological Sciences, para peneliti memberi makan lima kelompok tikus dengan lima jenis diet, yaitu rendah garam, rendah garam dan bubuk anggur; tinggi garam, tinggi garam dan bubuk anggur; atau diet tinggi garam dan vasodilator hydralazine, yaitu suatu obat yang menurunkan tekanan darah.
Setelah 18 minggu, jika dibandingkan dengan tikus yang memakan diet tinggi garam tanpa anggur, tikus-tikus yang memakan diet tinggi garam ditambah anggur itu mengalami pengurangan dalam level peradangan, penurunan tekanan darah, fungsi-fungsi jantung yang lebih baik, dan tanda-tanda kerusakan otot jantung yang lebih sedikit.
Tikus-tikus yang memakan sebuah diet tinggi garam dan obat, punya tekanan darah yang lebih rendah, tapi tidak mendapat perlindungan dari kerusakan jantung.
Diet rendah garam dan bubuk anggur terbukti bisa mengurangi kerusakan jantung. Dari hasil-hasil tersebut, para peneliti menyimpulkan bahwa anggur itu bermanfaat bagi kesehatan jantung.
Dalam sebuah studi yang dipublikasikan tahun 2005 di The Journal of Nutrition, 24 wanita pre-menopausal, dan 20 wanita post-menopausal, secara acak diminta untuk meminum air yang mengandung 1,26 ons anggur kering beku atau sebuah minuman kontrol selama empat hari.
Setelah periode pembersihan selama tiga minggu, para subjek meminum minuman alternatif selama 4 minggu berikutnya.
Dan hasilnya, wanita yang pre- dan post-menopausal, mengalami peningkatan dalam kesehatan jantung. ‘‘Melalui pengubahan metabolisme lipoprotein, stress oksidatif, dan ciri-ciri peradangan, asupan LGP [lyophilized grape powder] terbukti memberikan efek-efek positif terhadap faktor-faktor kunci untuk penyakit jantung pada wanita pre- dan postmenopausal.’’
Penyakit yang Berhubungan dengan Obesitas
Dalam sebuah studi Spanyol yang dipublikasikan tahun 2008 di Obesity, para peneliti mencoba untuk mengetahui apakah quercetin yang ditemukan di dalam anggur itu bisa membantu tikus-tikus obese yang mengalami gangguan kesehatan akibat obesitas.
Selama sepuluh minggu, tikus-tikus tersebut diberi quercetin sebanyak 2 atau 10 mg/kg dari berat tubuh.
Dan terbukti, tikus-tikus obese yang mendapat kedua jenis dosis ini mengalami perbaikan dalam tekanan darah systolic, tryglycerides, kolesterol total, free fatty acids, dan level insulin.
Tapi hanya dosis tinggi dari quercetin yang berhubungan dengan pengurangan dalam berat tubuh dan efek-efek anti-peradangan dalam jaringan visceral adipose.
Penuaan yang Lebih Sehat
Dalam sebuah studi yang dipublikasikan tahun 2008 di Cell Metabolism, para peneliti membandingkan tikus-tikus yang diberikan diet jenis berikut ini: diet standard, diet tinggi kalori, atau diet pola makan dua hari sekali, dengan atau tanpa resveratrol dalam dosis tinggi atau rendah.
Dari penemuan-penemuan mengindikasikan bahwa, penambahan resveratrol ke dalam diet memberikan sejumlah hasil yang positif. Beberapa diantaranya adalah:
- Setelah 10 bulan mengkonsumsi resveratrol, level kolesterol total dari tikus yang berusia 22 bulan itu menurun drastis.
- Saat diberi perawatan dengan resveratrol, pembuluh-pembuluh darah dari tikus obese dan non-obese yang berusia 18 bulan bisa berfungsi dengan jauh lebih baik.
- Jika dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak diberi resveratrol, tikus-tikus yang mendapat resveratrol punya tulang yang lebih sehat.
- Setelah mencapai umur 30 bulan, tikus-tikus yang mendapat resveratrol mengalami pengurangan dalam pembentukan katarak.
- Saat mereka semakin tua, tikus-tikus yang mendapat resveratrol punya koordinasi kesimbangan dan gerak yang lebih baik.
Tikus yang berada pada diet tinggi kalori tanpa resveratrol, memiliki masa hidup yang lebih pendek; tikus-tikus yang memakan diet dua hari sekali punya masa hidup yang lebih panjang, baik yang diberi maupun tidak diberi resveratrol.
Meski resveratrol meningkatkan kualitas hidup dari tikus-tikus ini, tapi resveratrol tidak bisa memperpanjang usia mereka.
Dalam sebuah studi yang dipublikasikan tahun 2006 di Nutrition, para peneliti Boston menyelidiki efek-efek dari mengkonsumsi dua konsentrasi jus anggur Concord yang berbeda (10 dan 50 persen) pada tikus-tikus yang menua (dibanding tikus-tikus yang diberi placebo dengan jumlah kalori yang sama).
Tikus-tikus yang diberi 10 persen jus, mengalami peningkatan dalam cognition, dan tikus-tikus yang diberi 50 persen jus punya fungi gerak yang lebih baik.
Para peneliti mencatat bahwa penemuan mereka ini, ‘‘menyiratkan bahwa, selain efek-efek yang bermanfaat untuk kanker dan penyakit jantung, polyphenolic di dalam makanan mungkin bermanfaat dalam membalik arah dari proses penuaan neuronal dan behavioral, mungkin melalui bermacam efek langsung maupun tidak langsung yang mempengaruhi berbagai parameter neuronal.’’
Daya Ingat
Dalam sebuah studi tahun 2007 di The Journal of Neuroscience, para peneliti membandingkan tikus-tikus yang diberi diet standard dengan tikus yang diberi diet plus epicatechin, yaitu sebuah flavonol yang ditemukan dalam anggur.
Setengah dari tikus tersebut diarahkan untuk berlari diatas sebuah treadmill selama dua jam per hari.
Pada akhir bulan, para peneliti mengajarkan tikus untuk mencari sebuah platform yang mengapung diatas air. Dan tikus-tikus yang mengkonsumi epicatechin dan berolahraga, punya ingatan yang lebih baik mengenai lokasi dari platform tersebut.
Saat para peneliti mengamati otak dari tikus yang mati, mereka menemukan penambahan pembuluh darah di dentate gyrus, sebuah area di otak yang berfungsi untuk mengingat dan belajar, juga terdapat penambahan jumlah dari cell-cell syaraf, yang mengindikasikan peningkatan dalam komunikasi antar cell.
Peringatan!
Anggur non-organik itu umumnya tumbuh dengan banyak mengandung pestisida. Jadi, anggur organik itu lebih baik.
Nah, haruskah anggur menjadi bagian dari diet? Tentu.