Penyakit Cardiovascular

Sistem cardiovascular itu terdiri dari jantung, pembuluh, arteri, dan kapiler, yang mengangkut darah keluar masuk jantung ke paru-paru (sirkulasi pulmonary) dan dari jantung ke seluruh bagian tubuh (sirkulasi systemic).

Jantung mengerjakan impuls-impuls elektris dan memproduksinya secara konstan, kecuali saat stress, perasaan takut, atau bahaya itu terlibat, yang mana dalam kasus ini impuls-impuls itu akan meningkat secara dramatis.

Arteri terbesar tubuh adalah aorta dan pembuluh terbesar adalah vena cava. Pembuluh itu lebih ramping dibanding arteri, yang menyerupai karet gelang dimana mereka lebih mudah mengembang (tergantung jumlah darah yang melewatinya.)

Saluran-saluran darah yang lebih kecil, atau kapiler, menyalurkan oksigen dan darah ke jaringan-jaringan. Proses ini adalah suatu siklus dimana kapiler mengirimkan darah yang banyak mengandung oksigen ke seluruh tubuh dan mengambil darah yang kurang mengandung oksigen, membawanya ke dalam pembuluh dan akhirnya ke jantung untuk di "remajakan kembali" atau dibersihkan.

Penyakit cardiovascular (CVD), dan hasil dari berbagai komplikasi, adalah penyebab utama kematian pada pria dan wanita di Amerika Serikat dan negara-negara maju lainnya. Penyakit ini biasanya adalah salah satu dari 5 penyebab utama kematian di negara-negara yang baru berkembang.

Penyakit sistem cardiovascular itu menyertakan gangguan-gangguan pada kemampuan jantung untuk memompa darah, yang disebabkan ke gagalan katup-katup, atau menyempit atau mengerasnya arteri. Selain itu, racun-racun dan agent-agent infeksi mungkin merusak jantung dan saluran darah.

Cidera atau kegagalan sistem cardiovascular, terutama jantung, juga akan mempengaruhi jaringan-jaringan disekitarnya yang bergantung pada pengiriman gizi-gizi dan pembuangan limbah-limbah melalui sistem vascular darah.

Penyakit cardiovascular adalah keluarga dari penyakit yang menyertakan tekanan darah tinggi, atherosclerosis, penyakit jantung koroner, dan stroke.

Hypertensi (Tekanan Darah Tinggi)

Tekanan darah itu adalah suatu ukuran untuk tekanan darah terhadap dinding-dinding arteri. Ukuran ini dicatat sebagai dua angka: tekanan systolic per tekanan diastolic. Tekanan systolic adalah tekanan saat jantung berdetak, sedangkan tekanan diastolic adalah tekanan saat jantung rileks diantara detakan.

Tekanan darah itu normalnya diukur pada urat nadi dengan sebuah sphygmomanometer (manset tekanan) dalam milimeter mercury (mm Hg) dan disebutkan sebagai tekanan systolic per diastolic.

Tekanan darah normal itu kurang dari 120 mm Hg systolic dan kurang dari 80 mm Hg diastolic—biasanya diekspresikan sebagai "120/80."

Namun, tekanan darah normal untuk seorang individual itu bervariasi menurut tinggi, berat, tingkat kebugaran, usia, dan kesehatan seseorang.

Tekanan darah itu biasanya dipertahankan di dalam batasan-batasan yang sempit, tapi bisa turun saat tidur atau meningkat saat berolahraga.

Hypertensi (HTN), atau tekanan darah tinggi, terjadi saat tekanan darah yang melewati saluran darah itu diatas normal. Peningkatan dalam tekanan ini memaksa darah untuk menghantam dinding-dinding saluran darah.

Hypertensi itu disebut "pembunuh secara diam-diam" karena banyak orang yang tidak tahu bahwa mereka memiliki kondisi tersebut.

Tekanan darah tinggi yang konsisten meningkatkan resiko untuk stroke dan serangan jantung. Itu mungkin disebabkan karena diet yang buruk, obesitas, merokok, stress, dan ketidak aktifan.

Proyek Dietary Approach to Stop Hypertension (DASH) merekomendasikan suatu diet yang rendah sodium dan tinggi dalam buah, sayuran, dan produk-produk dairy rendah lemak.

Metode-metode lain untuk mengontrol hypertensi yaitu mengurangi berat badan, berhenti merokok, menambah aktivitas fisik, dan manajemen stress.

Atherosclerosis

Atherosclerosis, atau mengerasnya arteri, adalah penyebab lebih dari setengah kematian di negara-negara berkembang dan penyebab utama dari kematian di Amerika Serikat. Saat arteri koroner terlibat, itu menghasilkan coronary artery disease (CAD).

Pengerasan arteri itu disebabkan karena menumpuknya simpanan-simpanan lemak yang disebut plak, dan simpanan-simpanan mineral.

Akibatnya, supply darah ke otot jantung (myocardium) berkurang dan bisa mengarah pada ischema (defisiensi darah) ke jantung, menyebabkan nyeri dada atau suatu myocardial infarction (serangan jantung).

Mengerasnya arteri menyebabkan suatu peningkatan dalam resistensi terhadap aliran darah, sehingga meningkatkan tekanan darah.

Setiap saluran darah di dalam tubuh mungkin dipengaruhi oleh atherosclerosis; namun arteri aorta dan coronary, carotid, dan iliac adalah yang paling sering terpengaruh. Prosesnya bisa dimulai sejak awal kehidupan.

Coronary Artery Disease

Coronary artery disease (CAD) mengacu pada setiap kondisi yang mempengaruhi arteri coronary dan berkurangnya aliran darah serta gizi-gizi ke jantung. Penyakit ini adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia, baik pada pria maupun wanita.

Atherosclerosis adalah penyebab utama dari CAD.

Faktor-faktor resiko terkontrol yang berhubungan dengan CAD antara lain hypertensi, merokok, peningkatan lipid-lipid darah (misalnya kolesterol, triglyceride), suatu diet yang tinggi lemak (terutama lemak saturated dan trans-fatty acids), ketidak aktifan fisik, obesitas, diabetes, dan stress.

Perubahan-perubahan gaya hidup bisa membantu dalam pencegahan CAD. Faktor-faktor resiko tidak terkontrol antara lain sejarah keluarga yang pernah mengalami CAD, gender (lebih tinggi pada pria), dan meningkatnya usia.

Stroke

Stroke, atau suatu cerebrovascular accident (CVA), terjadi saat otak tidak cukup mendapatkan darah yang mengandung oksigen melalui saluran-saluran darah atau saat suatu saluran darah menjadi pecah.

Suatu stroke mungkin diakibatkan oleh tersumbatnya saluran darah karena pembekuan darah (ischemic) atau akibat dari terputusnya saluran darah (hemorrhagic bursts). Hypertensi yang tidak terkontrol adalah faktor resiko utama untuk stroke.

Mencegah CVD

Gejala-gejala CVD itu berkembang selama bertahun-tahun dan seringkali tidak tampak sampai usia tua. Autopsi terhadap seorang prajurit muda mengindikasikan akumulai plak yang signifikan dan mengerasnya arteri (atherosclerosis).

Karenanya, pencegahan utama untuk CVD harus dimulai sejak masa kecil. Pencegahan premature CVD (sebelum berusia 60 tahun) itu sangat penting.

Serangan jantung antara usia 40 dan 60 itu utamanya disebabkan oleh faktor-faktor gaya hidup.

Merokok, kolesterol darah tinggi, tekanan darah tinggi, dan kurangnya aktivitas fisik adalah faktor-faktor resiko yang paling serius untuk CVD dan serangan jantung. Pengontrolan salah satu dari faktor resiko ini bisa membantu mengontrol faktor resiko yang lain.

Misalnya, dengan rutin berolahraga bisa membantu mengontrol kolesterol, tekanan darah, berat badan, dan level stress. Merokok adalah faktor resiko yang paling bisa dicegah. Para perokok memiliki resiko dua kali lebih tinggi untuk serangan jantung dibanding non-perokok.

Tembakau menggunakan pengubah-pengubah kimiawi darah dan meningkatkan pembekuan darah. Hampir 1/5 dari kematian itu adalah akibat dari penggunaan tembakau, dan jangka hidup seorang perokok itu rata-rata 7 sampai 8 tahun lebih singkat dibanding seorang non-perokok.

Meningkatnya obesitas dan diabetes type 2 (pada anak-anak dan orang dewasa) di seluruh dunia menunjuk pada suatu diet tinggi lemak, tinggi kalori dan gaya hidup sedentary.

Kemiskinan meningkatkan resiko untuk pola makan yang buruk dan akses yang sangat terbatas ke makanan-makanan sehat.

Di seluruh dunia, banyak orang-orang perkotaan yang miskin lebih mudah untuk mengakses makanan-makanan yang sudah sangat diproses, makanan-makanan nyaman, dan makanan-makanan cepat saji dibanding mengakses buah-buahan segar dan sayuran.

Tapi bahkan di negara-negara yang paling kaya dan berteknologi tinggi sekalipun, orang-orang kaya lebih memilih untuk memakan makanan-makanan cepat saji dan makanan-makanan yang sudah diproses yang tinggi dalam lemak, kolesterol, dan sodium.

Untuk kesehatan optimal, para profesional kesehatan menganjurkan:

  • Mempertahankan suatu berat badan yang sehat, dengan body mass index (BMI) antara 18,5 sampai 24,9.
  • Membatasi asupan lemak menjadi 30% atau kurang dari total kalori—10% lemak saturated, 10% lemak polyunsaturated, dan 10% lemak monounsaturated. Para konsumen seharusnya sadar bahwa ons demi ons, semua sumber lemak itu lebih kurang memiliki jumlah kalori yang sama.
  • Membatasi lemak saturated menjadi 10% dari kalori. Lemak saturated itu utamanya berasal dari sumber-sumber hewan (misalnya dairy dan daging tinggi lemak), tapi juga di dalam coconut dan palm oil.
  • Membatasi lemak polyunsaturated menjadi 10% dari kalori. Lemak polyunsaturated itu utamanya berasal dari minyak-minyak sayuran (misalnya, corn oil, safflower oil).
  • Membatasi lemak monounsaturated menjadi 10% dari kalori. Lemak monounsaturated mungkin memiliki suatu peranan perlindungan bagi jantung. Sumber-sumber yang sempurna untuk lemak monounsaturated antara lain olive oils, kacang-kacangan, avocado, dan canola oil.
  • Meningkatkan asupan omega-3 fatty acids. 2 sampai 4 gram omega-3 fatty acids per hari mungkin menurunkan resiko CVD dengan mengurangi pembekuan darah, membuat platelets kurang lengket, dan menurunkan triglycerides. Sumber-sumber yang sempurna untuk omega-3 include fatty adalah ikan (misalnya salmon dan sardines), fish oils, dan flax seed.
  • Membatasi asupan sodium menjadi 2.400 miligram per hari.
  • Meningkatkan asupan potassium minimal sebanyak 3.500 miligram per hari.
  • Memakan setidaknya 5 sajian buah dan sayuran per hari.
  • Memakan suatu diet berbasis tanaman yang utamanya terdiri dari whole grain, buah dan sayuran itu juga direkomendasikan.
  • Memakan setidaknya 25 gram serat per hari.
  • Memakan 25 gram soy protein per hari.

Selain mengubah diet, penelitian itu meningkatkan fokusnya pada peranan aktivitas fisik dalam pencegahan CVD. Orang-orang yang tidak aktif secara fisik itu memiliki resiko 2 kali lebih tinggi untuk penyakit jantung dibanding mereka yang aktif.

Studi-studi mengindikasikan suatu hubungan korelasi antara jumlah menonton tivi, bermain video game, dan aktivitas-aktivitas sedentary lainnya dengan peningkatan obesitas dimasa kanak-kanak. Secara umum, semakin sedentary aktivitas, semakin tinggi makanan berlemak dan yang mengandung gula yang dikonsumsi.

Setidaknya 30 menit aktivitas fisik menengah, 5 kali seminggu, itu direkomendasikan. Aktivitas fisik menengah memperlambat penyempitan saluran darah, karena kontraksi yang lancar dari otot-otot pada dinding-dinding saluran darah. Itu juga meningkatkan aliran darah coronary, mempekuat otot-otot jantung, dan mengurangi stress.

Di seluruh dunia, HTN itu berhubungan dengan sekitar 50% dari CVD dan diperkirakan 75 juta orang "kehilangan tahun-tahun hidup sehat" setiap tahunnya. Karenanya, mengontrol HTN mungkin akan sangat mengurangi resiko cacat fisik dan kematian akibat CVD.

Pencegahan sekunder melibatkan pengobatan terhadap tanda-tanda dan gejala-gejala CVD. Strategi-strategi ini antara lain manajemen hypertensi, kolesterol dan lipid-lipid darah lainnya. Modifikasi pola makan dan gaya hidup adalah yang pertama.

Namun, obat-obatan mungkin juga diresepkan, tergantung pada faktor-faktor klinis lainnya. Kepatuhan dengan suatu aturan pengobatan itu sangat penting, karena untuk memonitor tekanan darah dan lipid-lipid darah.

Serum kolesterol total yang dianjurkan seharusnya tidak melebihi 200 miligram per desiliter (mg/dl); low-density lipoproteins (LDL atau kolesterol "jahat") seharusnya tidak lebih dari 100 mg/dl, dan high-density lipoproteins (HDL atau kolesterol "baik") seharusnya tidak lebih dari 40 mg/dl.

Kesimpulan

Intervensi pembedahan mungkin akan mengembalikan fungsi cardiovascular. Saluran-saluran darah mungkin dibuka dengan angioplasty atau diperbaik menggunakan grafts atau stents, katup-katup jantung bisa diperbaiki atau diganti dengan katup-katup buatan, dan pacemakers atau obat-obatan mungkin membantu fungsi jantung.

Pencangkokan jantung mungkin adalah pilihan terakhir bagi seseorang. Banyak studi internasional berskala besar telah difokuskan pada pencegahan penyakit cardiovascular melalui berhenti merokok, pola makan yang sehat, aktivitas fisik, pengontrolan hypertensi dan kolesterol, pendidikan kesehatan, dan kampanye-kampanye media.

Perubahan-perubahan kecil dan bertahap di dalam diet dan berolahraga serta berhenti merokok adalah cara terbaik untuk menghasilkan efek-efek jangka panjang.